Polri: Tak Ada Samurai dalam Bentrokan Brimob-Sabhara

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie membantah ada senjata tajam samurai dalam penyerangan Brimob ke asrama Shabara di Jateng.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jul 2013, 15:48 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2013, 15:48 WIB
irjen-sompie130725b.jpg
Institusi Polri dihebohkan peristiwa penyerangan yang dilakukan 30 angota Satuan Brimob terhadap rekannya dari Satuan Sabhara Polda Jawa Tengah pada Rabu 24 Juli pukul 22.30 WIB kemarin.

Kabar awal berhembus, anggota Brimob itu menggunakan senjata tajam berupa Samurai untuk menyerang angota Satuan Sabhara di kantor Asrama Perintis Polda Jawa Tengah di Mijen.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie menyangkal hal tersebut. "Samurai dari mana? Tidak ada penggunaan senjata tajam," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Sementara, dari pertikaian itu diketahui ada 4 korban luka dari Sabhara dan 4 lainnya dari Brimob. Mereka menderita luka sobek, diduga akibat terkena pecahan kaca dari perusakan di kantor tersebut. "Ada beberapa kaca pecah, lagi diteliti apa itu yang sebabkan luka di tangan dan kaki mereka," ujarnya.

Pertikaian dipicu pesan pendek yang dikirimkan melalui Blackberry Messenger (BBM) atas nama Bripda Fachri yang merupakan anggota Sabhara.

Lantaran salah dalam menanggapi, 30 anggota Brimob yang bermarkas di Srondol, Semarang, mendatangi Gedung Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah yang berlokasi di Mijen, Semarang, dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 20.30 WIB.

"Tapi mereka belum langsung bertemu yang namanya Fachri. Dari nama korban juga tidak ditemukan namanya Fachri," jelas Ronny. (Ali/Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya