Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Siti Halimah Tsa'diyah (21). Mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) itu ditemukan tewas di sungai Cisadane, Rumpin, Bogor, Minggu 11 Agustus pagi.
"Satu pelaku masih dikejar. Sudah A1 (informasi valid) itu, hanya dia ini mobile terus," kata Kapolsek Rumpin Kompol Nundun Radaiman kepada Liputan6.com, Rabu (14/8/2013).
Nundun mengungkapkan, upaya yang dilakukan polisi juga dengan mengandalkan jaringan dunia maya dengan Facebook milik pelaku. "Kadang online, kadang dimatikan itu Facebook-nya. Dia itu sebenarnya sudah ketakutan. Doakan saja cepat berhasil ini," ujarnya.
Siti Halimah ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam karung yang diletakan di tepi kali Cisadane, Rumpin, Bogor.
Menurut penuturan ibu korban, Umayah, Siti meninggalkan rumah sejak hari pertama Lebaran sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak lama setelah pergi, telepon genggam korban sulit dihubungi. Hingga akhirnya keluarga menemukan informasi penemuan mayat di lokasi tersebut.
Sementara ini, laptop dan telepon genggam korban hilang saat mayatnya ditemukan.
Sebelumnya, R yang mengaku menjadi teman curhat Siti mengungkapkan, korban memiliki hubungan spesial dengan seorang pria berinisial AS, meski berjalan putus nyambung. Sebelum tewas, Siti sempat bercerita kepada dirinya bahwa tengah bermasalah dengan AS.
"Sehari atau dua hari sebelum Lebaran, Siti menemukan akun Facebook AS lainnya. AS kan punya 2 akun Facebook. Siti nemuin kalau di akun AS itu sempat bilang dia jomblo. Padahal dia kan dekat sama korban," tutur R saat berbincang dengan Liputan6.com.
Setelah itu, lanjut R, Siti marah besar dan keduanya diduga sepakat untuk janjian bertemu di hari pertama Lebaran. Sejak saat itu, Siti dilaporkan menghilang dan ditemukan tewas pada Minggu 11 Agustus di Sungai Cisadane.
Dugaan sementara, mahasiswi semester IV itu tewas dibunuh. Hal tersebut mengacu pada kerudung biru milik korban yang menjerat leher. (Mut)
"Satu pelaku masih dikejar. Sudah A1 (informasi valid) itu, hanya dia ini mobile terus," kata Kapolsek Rumpin Kompol Nundun Radaiman kepada Liputan6.com, Rabu (14/8/2013).
Nundun mengungkapkan, upaya yang dilakukan polisi juga dengan mengandalkan jaringan dunia maya dengan Facebook milik pelaku. "Kadang online, kadang dimatikan itu Facebook-nya. Dia itu sebenarnya sudah ketakutan. Doakan saja cepat berhasil ini," ujarnya.
Siti Halimah ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam karung yang diletakan di tepi kali Cisadane, Rumpin, Bogor.
Menurut penuturan ibu korban, Umayah, Siti meninggalkan rumah sejak hari pertama Lebaran sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak lama setelah pergi, telepon genggam korban sulit dihubungi. Hingga akhirnya keluarga menemukan informasi penemuan mayat di lokasi tersebut.
Sementara ini, laptop dan telepon genggam korban hilang saat mayatnya ditemukan.
Sebelumnya, R yang mengaku menjadi teman curhat Siti mengungkapkan, korban memiliki hubungan spesial dengan seorang pria berinisial AS, meski berjalan putus nyambung. Sebelum tewas, Siti sempat bercerita kepada dirinya bahwa tengah bermasalah dengan AS.
"Sehari atau dua hari sebelum Lebaran, Siti menemukan akun Facebook AS lainnya. AS kan punya 2 akun Facebook. Siti nemuin kalau di akun AS itu sempat bilang dia jomblo. Padahal dia kan dekat sama korban," tutur R saat berbincang dengan Liputan6.com.
Setelah itu, lanjut R, Siti marah besar dan keduanya diduga sepakat untuk janjian bertemu di hari pertama Lebaran. Sejak saat itu, Siti dilaporkan menghilang dan ditemukan tewas pada Minggu 11 Agustus di Sungai Cisadane.
Dugaan sementara, mahasiswi semester IV itu tewas dibunuh. Hal tersebut mengacu pada kerudung biru milik korban yang menjerat leher. (Mut)