PKL Tanah Abang Tuntut 200 Kios Baru di Blok G untuk Umum

Muncul informasi adanya pendaftaran pedagang baru gelombang kedua sebanyak 200 kios.

oleh Widji Ananta diperbarui 16 Agu 2013, 13:52 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2013, 13:52 WIB
foto-blokg-ps-tanah-abang-3-130816b.jpg
Jelang pengundian kios pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 19 Agustus mendatang, muncul informasi adanya pendaftaran pedagang baru gelombang kedua. Sebanyak 200 kios disebut kan disediakan.

"Ini kan janjinya Pak Gubernur. Dari 1.100 lapak yang ada di pasar Blok G ini, 900 memang diperuntukkan kepada PKL sekitaran Tanah Abang. Tapi yang 200 lapak sisa itu kan diperuntukkan untuk umum," ungkap Bambang (39), sukarelawan yang membantu mengumpulkan syarat pendaftaran PKL yang belum terdaftar, Jumat (16/8/2013).

Menurutnya, pihak yang bertanggung jawab, yakni Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak transparan. Sebab pihak UMKM tidak pernah jelas melihatkan apakah benar kios sudah penuh atau ada indikasi titipan PKL yang berbau korupsi.

"Kita cuma mau penjelasan. Harus transparan. Apakah benar 1.100 lapak itu sudah penuh. Tadi saya sudah ngobrol dengan Kasi UMKM, Pak Nono, dan saya katakan tanggal 19 Agustus nanti akan kembali ke sini, untuk meminta penjelasan dan berusaha mendaftarkan nama-nama yang sudah menyerahkan syarat KTP dan KK sebagai pendaftar baru," kata Bambang.

Jika tidak transparan, lanjutnya, maka PKL yang belum bisa mendaftar akan mengadu kepada Jokowi terkait tidak transparannya Dinas UMKM dalam mendata PKL. "Kita akan berbicara dengan Jokowi. Kita akan tuntut hak kita," pungkas Bambang.

Pendaftaran kios Pasar Blok G untuk PKL Tanah Abang sudah ditutup sejak 2 Agustus silam. Menurut Kepala Suku Dinas UMKM Jakarta Pusat, Slamet Widodo, los dagang dipasar Blok G, Tanah Abang ini boleh ditempati siapa saja.

"Pendaftaran, registrasi, data personal tengah kita lakukan. Ada tim verifikasi. Data PKL bukan pedgang tempat lain tapi kan yang daftar boleh dari mana aja bisa," ucapnya.

"Jadi nanti untuk yang masih belum mendapatkan lapak, akan diusahakan jika lapak masih sisa," sambung Slamet. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya