Para pedagang kaki lima (PKL) yang masih belum terdaftar dan mendapatkan kepastian apakah akan bisa berdagang di Blok G Pasar Tanah Abang bertambah cemas. Terlebih Walikota Jakarta Pusat Saefullah hanya merespons hal tersebut dengan santai.
"Yang tidak kebagian kios gimana, Pak?" tanya salah seorang pedagang.
"Belum terpikir," jawab Saefullah santai di lantai 3 Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013). Saefullah mendampingi kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.
Saefullah yang tiba mengenakan kemeja berwarna putih menjelaskan, saat ini sisa kios untuk pedagang berjumlah 367 kios dari total 968 kios yang disiapkan PD Pasar Jaya. Sementara 601 kios sudah diundi untuk PKL. Semua pedagang yang telah mendaftar pun akan diterima esok hari.
"Semua pedagang akan ditunggu proses verifikasinya di Kantor Camat Tanah Abang mulai dari pukul 09.00 WIB," kata Saefullah.
Perihal ditutupnya proses verifikasi oleh tim seleksi UMKM, dia menjelaskan, semua itu karena pedagang yang akan mendaftar baru membludak. Sehingga petugas kewalahan.
"Jadi itu karena pedagang membludak. Yang mendafar baru. Sedangkan petugas seleksi tidak banyak, karena sebahagian sudah ada di Kantor Walikota untuk proses pengundian PKL. Sehingga proses verifikasi ditutup," pungkas Saefullah. (Tnt/Sss)
"Yang tidak kebagian kios gimana, Pak?" tanya salah seorang pedagang.
"Belum terpikir," jawab Saefullah santai di lantai 3 Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013). Saefullah mendampingi kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.
Saefullah yang tiba mengenakan kemeja berwarna putih menjelaskan, saat ini sisa kios untuk pedagang berjumlah 367 kios dari total 968 kios yang disiapkan PD Pasar Jaya. Sementara 601 kios sudah diundi untuk PKL. Semua pedagang yang telah mendaftar pun akan diterima esok hari.
"Semua pedagang akan ditunggu proses verifikasinya di Kantor Camat Tanah Abang mulai dari pukul 09.00 WIB," kata Saefullah.
Perihal ditutupnya proses verifikasi oleh tim seleksi UMKM, dia menjelaskan, semua itu karena pedagang yang akan mendaftar baru membludak. Sehingga petugas kewalahan.
"Jadi itu karena pedagang membludak. Yang mendafar baru. Sedangkan petugas seleksi tidak banyak, karena sebahagian sudah ada di Kantor Walikota untuk proses pengundian PKL. Sehingga proses verifikasi ditutup," pungkas Saefullah. (Tnt/Sss)