'Kutukan' atas kekerasan yang dilakukan militer Mesir terhadap para pendukung Morsi juga pecah di Aceh. Ribuan warga di Negeri Serambi Mekah itu pun turun ke jalan.
Sekitar seribu warga muslim di Provinsi Aceh menggelar unjuk rasa di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (20/8/2013). Aksi itu berjalan damai, diikuti para perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di provinsi tersebut.
Aksi yang tak mendapat pengawalan aparat kepolisian berseragam lengkap itu juga mendapat perhatian warga, terutama pengunjung masjid kebanggaan milik masyarakat di provinsi berjuluk daerah Serambi Mekah tersebut.
Salah seorang tokoh ormas Islam Aceh Nasruddin dalam orasinya menyatakan mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Namun, tindak kekerasan tidak bisa ditoleri yang dilakukan militer Mesir terhadap rakyatnya sendiri.
"Kekerasan menjadi musuh bersama. Kita juga ikut merasakan penderitaan yang dialami muslim Mesir akibat perlakuan kekerasan oleh militer negaranya," kata Nasruddin.
   Â
Para pengunjuk rasa, pria dan wanita adalah anggota dari sekitar 20 ormas Islam serta santri dari sejumlah dayah (pondok pesantren) di provinsi yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
   Â
Aksi solidaritas Mesir itu digelar setelah massa melaksanakan salat asar berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, di pusat kota berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa tersebut.
   Â
"Kita juga mengimbau umat muslim khususnya di Aceh untuk melaksanakan 'Qunut Nailah' di masjid maupun menasah setelah pelaksanaan shalat fardhu (wajib)," kata Ketua Majlis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh M Yusran Hadi.
Seusai berorasi, massa juga menggemakan 'Qunut Nazilah' guna memohon kepada Allah SWT untuk kedamaian dan ketentraman umat Islam di Mesir yang sedang menghadapi tindak kekerasan dari militernya.
'Qunut Nazilah' adalah doa yang diucapkan untuk menolak kezaliman musuh-musuh Islam dan menghindarkan diri dari berbagai fitnah serta musibah.
"Qunut Nazilah adalah suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan kezaliman. MPU perlu menyerukan pembacaan qunut di seluruh Aceh," papar Nasruddin.
   Â
Selanjutnya, massa membakar foto Jenderal Abdel Fatah al Sisi yang telah menggulingkan Presiden Mesir terpilih secara demokratis Mohamed Mursi di pinggir jalan raya depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. (Tnt)
Sekitar seribu warga muslim di Provinsi Aceh menggelar unjuk rasa di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (20/8/2013). Aksi itu berjalan damai, diikuti para perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di provinsi tersebut.
Aksi yang tak mendapat pengawalan aparat kepolisian berseragam lengkap itu juga mendapat perhatian warga, terutama pengunjung masjid kebanggaan milik masyarakat di provinsi berjuluk daerah Serambi Mekah tersebut.
Salah seorang tokoh ormas Islam Aceh Nasruddin dalam orasinya menyatakan mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Namun, tindak kekerasan tidak bisa ditoleri yang dilakukan militer Mesir terhadap rakyatnya sendiri.
"Kekerasan menjadi musuh bersama. Kita juga ikut merasakan penderitaan yang dialami muslim Mesir akibat perlakuan kekerasan oleh militer negaranya," kata Nasruddin.
   Â
Para pengunjuk rasa, pria dan wanita adalah anggota dari sekitar 20 ormas Islam serta santri dari sejumlah dayah (pondok pesantren) di provinsi yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
   Â
Aksi solidaritas Mesir itu digelar setelah massa melaksanakan salat asar berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, di pusat kota berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa tersebut.
   Â
"Kita juga mengimbau umat muslim khususnya di Aceh untuk melaksanakan 'Qunut Nailah' di masjid maupun menasah setelah pelaksanaan shalat fardhu (wajib)," kata Ketua Majlis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh M Yusran Hadi.
Seusai berorasi, massa juga menggemakan 'Qunut Nazilah' guna memohon kepada Allah SWT untuk kedamaian dan ketentraman umat Islam di Mesir yang sedang menghadapi tindak kekerasan dari militernya.
'Qunut Nazilah' adalah doa yang diucapkan untuk menolak kezaliman musuh-musuh Islam dan menghindarkan diri dari berbagai fitnah serta musibah.
"Qunut Nazilah adalah suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan kezaliman. MPU perlu menyerukan pembacaan qunut di seluruh Aceh," papar Nasruddin.
   Â
Selanjutnya, massa membakar foto Jenderal Abdel Fatah al Sisi yang telah menggulingkan Presiden Mesir terpilih secara demokratis Mohamed Mursi di pinggir jalan raya depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. (Tnt)