Bripka Sukardi roboh dan terjatuh di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan setelah dihujani 4 tembakan oleh orang tak dikenal. Anggota Provost Polair Polri itu pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Semasa hidupnya, mendiang Sukardi dikenal sebagai sosok baik hati. Begitu pun yang diungkapkan rekan-rekan kerjanya di Polair Baharkam, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakut.
"Iya benar teman saya. Berkantor di sini, Mabes Pol Air. Di sini Sukardi orangnya low profile (bersahaja)," kata salah satu anggota Provost yang enggan menyebutkan namanya, di kantornya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (11/9/2013).
"Dia itungannya senior di sini. Saya tahun 2005 masuk sini dan sudah ada dia," imbuhnya.
Petugas itu membenarkan jika saat kejadian Sukardi tengah mengawal 6 truk kontainer dari Plumpang, Jakut menuju Jalan Rasuna Said seorang diri. Namun dia enggan membeberkan lebih jauh lagi mengenai detil penugasan Sukardi.
"Malam itu emang bener keluar ngawal. Nanti aja tunggu komandan, lagi ngelawat semua," pungkas dia.
Penembakan terjadi sekitar pukul 22.15 WIB Selasa 10 September kemarin. Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan pelaku penembakan Bripka Sukardi menggunakan senjata jenis FN berkaliber 4,5. (Ndy/Sss)
Semasa hidupnya, mendiang Sukardi dikenal sebagai sosok baik hati. Begitu pun yang diungkapkan rekan-rekan kerjanya di Polair Baharkam, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakut.
"Iya benar teman saya. Berkantor di sini, Mabes Pol Air. Di sini Sukardi orangnya low profile (bersahaja)," kata salah satu anggota Provost yang enggan menyebutkan namanya, di kantornya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (11/9/2013).
"Dia itungannya senior di sini. Saya tahun 2005 masuk sini dan sudah ada dia," imbuhnya.
Petugas itu membenarkan jika saat kejadian Sukardi tengah mengawal 6 truk kontainer dari Plumpang, Jakut menuju Jalan Rasuna Said seorang diri. Namun dia enggan membeberkan lebih jauh lagi mengenai detil penugasan Sukardi.
"Malam itu emang bener keluar ngawal. Nanti aja tunggu komandan, lagi ngelawat semua," pungkas dia.
Penembakan terjadi sekitar pukul 22.15 WIB Selasa 10 September kemarin. Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan pelaku penembakan Bripka Sukardi menggunakan senjata jenis FN berkaliber 4,5. (Ndy/Sss)