4 Artefak Hilang, Mi'ing PDIP: Negara Tak Punya Visi Kebudayaan

Saat kejadian yang berlangsung pada Rabu 11 September, pukul 09.10 WIB itu CCTV tak berfungsi.

oleh Riski Adam diperbarui 13 Sep 2013, 10:14 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 10:14 WIB
emas-hilang-1-130913b.jpg
Sebanyak 4 artefak peninggalan Mataram kuno milik Museum Nasional atau Museum Gajah, Jakarta, hilang digondol maling. Kemalingan ini dinilai sebagai bukti ketidakseriusan pemerintah memelihara dan merawat benda bersejarah.

"Ketika politik anggaran kebudayaan terlalu kecil, termasuk untuk sektor museum, maka ini indikator negara tidak memiliki visi kebudayaan yang kaitannya dengan peninggalan peradaban sejarah," kata anggota Komisi X DPR yang membidangi masalah pendidikan dan kebudayaan, Dedy Gumelar di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

"Uang bisa dicarikan gantinya kalau hilang. Tapi peninggalan budaya dan peradaban tidak bisa diulang sebagai warisan anak cucu kita," pungkas pria yang karib disapa Mi'ing itu.

Saat kejadian yang berlangsung pada Rabu 11 September, pukul 09.10 WIB itu CCTV di ruang Emas Arkeologi Gedung A lantai 2 Museum Gajah tak berfungsi. Selain itu tak ada pula petugas keamanan yang menjaga museum saat pencurian terjadi.

Sebanyak 4 koleksi bersejarah Museum Gajah yang hilang dicuri, yakni:

1. Lempengan Naga (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 8 sentimeter dan tebal sekitar 1 milimeter
2. Lempengan Bulan Sabit Beraksara (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 8 sentimeter lebar 5,5 sentimeter
3. Wajan bertutup Cepuk (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 6,5 sentimeter
4. Lempengan Harihara (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 10,5 sentimeter dan lebar 5,5 sentimeter. (Ndy/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya