Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan bentrokan antar warga di Puger, Jember, Jawa Timur, bukan disebabkan antara kelompok Sunni dengan Syiah. Menurutnya informasi yang diperoleh Suryadharma dari Kapolda Jatim menyebutkan konflik disebabkan perselisihan antar tokoh lembaga pendidikan.
"Ini bukan masalah Sunni-Syiah. Sama sekali bukan. Tapi untuk sementara persaingan antar kelompok, kelompok ustaz Fauzi dengan kelompok Habib Ali. Jadi ini lagi-lagi bukan masalah agama. Mungkin saja lembaga pendidikan," kata Suryadharma kepada di Mapolda Jatim, Sabtu.
Ia menjelaskan hasil pertemuan dengan Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan kepolisian sudah melaksanakan tugasnya dengan benar. Kepolisian sudah melarang agar tidak ada kegiatan karnaval, tapi karnaval tersebut tetap saja digelar.
"Ketika karnaval digelar, polisi sudah menurunkan personelnya untuk bertindak preventif tidak terjadi konflik di antara masyarakat. Tapi ada pihak yang menerobos barikade polisi. Tapi keadaan dapat diatasi," tukas Ketua Umum PPP itu.
Suryadharma menambahkan pihak Kementerian Agama hanya bertugas memantau saja. Penanganan kasus di Puger Jember ini diserahkan ke aparatur daerah seperti ke Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolres, Bupati Jember, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa timur maupun Kabupaten Jember.
"Kapolda bersama Pangdam dan aparatur terus memantau keadaan di sana, agar ketegangan tidak terulang. Persoalan ini kita serahkan ke daerah dan kita percaya derah dapat menyelesaikannya," tukas Suryadharma. (Ant/Adi)
"Ini bukan masalah Sunni-Syiah. Sama sekali bukan. Tapi untuk sementara persaingan antar kelompok, kelompok ustaz Fauzi dengan kelompok Habib Ali. Jadi ini lagi-lagi bukan masalah agama. Mungkin saja lembaga pendidikan," kata Suryadharma kepada di Mapolda Jatim, Sabtu.
Ia menjelaskan hasil pertemuan dengan Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan kepolisian sudah melaksanakan tugasnya dengan benar. Kepolisian sudah melarang agar tidak ada kegiatan karnaval, tapi karnaval tersebut tetap saja digelar.
"Ketika karnaval digelar, polisi sudah menurunkan personelnya untuk bertindak preventif tidak terjadi konflik di antara masyarakat. Tapi ada pihak yang menerobos barikade polisi. Tapi keadaan dapat diatasi," tukas Ketua Umum PPP itu.
Suryadharma menambahkan pihak Kementerian Agama hanya bertugas memantau saja. Penanganan kasus di Puger Jember ini diserahkan ke aparatur daerah seperti ke Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolres, Bupati Jember, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa timur maupun Kabupaten Jember.
"Kapolda bersama Pangdam dan aparatur terus memantau keadaan di sana, agar ketegangan tidak terulang. Persoalan ini kita serahkan ke daerah dan kita percaya derah dapat menyelesaikannya," tukas Suryadharma. (Ant/Adi)