Dirjen Pajak Didengarkan Rekaman Rapat Pengucuran Dana Century

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany diperiksa KPK terkait kasus pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century.

oleh Sugeng Triono diperbarui 17 Sep 2013, 14:02 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 14:02 WIB
century130320b.jpg

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK terkait kasus pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century yang dinilai sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Fuad yang diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam) ini mengaku diperdengarkan rekaman rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 24 November 2008.

"Itu saja. Kan saya narasumber. Saya hadir itu saja. Mendengarkan lagi rekaman (rapat KSS) tapi kan saya sudah lupa," kata Fuad Rahmany di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Dia juga mengaku tak tahu mengenai dana sebesar Rp 6,7 triliun yang dikucurkan Bank Indonesia untuk Bank Century yang akhirnya bermasalah. Pada rapat yang berlangsung selama 3 jam, Fuad pun mengaku hanya mendengarkan saja.

"Saya bukan dalam posisi setuju atau tidak setuju. Itu yang menentukan setuju atau tidak itu kan rapat komisi KSSK. Saya malah tidak ngomong apa-apa. Saya mendengar saja," jelas Fuad.

Saat ditanya siapa yang memutuskan agar Bank Century yang sebelumnya hanya mengajukan pinjaman Rp 1 triliun namun malah dikucurkan Rp 6,7 triliun oleh Bank Indonesia, Fuad menjelaskan, itu ditentukan oleh KSSK yang saat itu dipimpin Sri Mulyani.

"KSSK yang memutuskan. Tapi kalau siapa yang bertanggung jawab saya tidak tahu. Itu rapat berkali-kali," kata Fuad.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya sebagai tersangka. Budi disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab terkait kucuran dana bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.

Sejumlah saksi telah diperiksa untuk pengungkapan kasus ini. Mereka adalah Direktur Bank Dunia Sri Mulyani, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, dan yang terbaru Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany. (Riz/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya