Ledakan granat nanas terjadi di rumah milik Wayan Puja Umbara di Banjar Bukit Catu, Desa Candi Kuning, Baruriti, Tabanan, Bali. Insiden itu terjadi jelang pertemuan puncak Asian Pacific Economic Cooperation (APEC). Namun, Polri menjamin, itu tak akan mengganggu perhelatan kelas dunia itu.
"Peristiwa ledakan tersebut jauh dari lokasi APEC, sekitar 2 jam perjalanan. Tidak akan mengganggu dan mempengaruhi APEC," kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di kantornya, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
KTT APEC yang diselenggarakan di Bali dari 1 hingga 8 Oktober itu membahas rencana ekonomi terbuka regional Asia Pasifik pada tahun 2015.
Agus menuturkan hingga saat ini keberlangsungan kegiatan APEC masih normal. "Tidak ada hal-hal yang dicurigai terkait dengan peristiwa (ledakan) tersebut," sambungnya.
Sementara itu, dari peristiwa yang memakan seorang korban meninggal dunia atas nama Yesi Yuspa (14) dan luka-luka yakni Komang Budiasa (13) itu ditangani Kepolisian Daerah Bali.
"Sampai saat ini ada 4 orang yang dimintai keterangan. Kita masih tunggu laporan mengenai kronologisnya, bagaimana didapatnya granat tersebut, dan kejadiannya seperti apa," jelas Agus.
Agus menuturkan, saat peristiwa itu terjadi kedua korban tengah main di garasi tempat kejadian perkara. Yesi Yuspa diketahui adalah tukang kebun dan Komang adalah orang yang membantu di rumah Wayan Puja Umbara.
Hasil pemeriksaan sementara, barang bukti yang diamankan polisi yakni serpihan benda dan pecahan dari granat. (Ein/Yus)
"Peristiwa ledakan tersebut jauh dari lokasi APEC, sekitar 2 jam perjalanan. Tidak akan mengganggu dan mempengaruhi APEC," kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di kantornya, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
KTT APEC yang diselenggarakan di Bali dari 1 hingga 8 Oktober itu membahas rencana ekonomi terbuka regional Asia Pasifik pada tahun 2015.
Agus menuturkan hingga saat ini keberlangsungan kegiatan APEC masih normal. "Tidak ada hal-hal yang dicurigai terkait dengan peristiwa (ledakan) tersebut," sambungnya.
Sementara itu, dari peristiwa yang memakan seorang korban meninggal dunia atas nama Yesi Yuspa (14) dan luka-luka yakni Komang Budiasa (13) itu ditangani Kepolisian Daerah Bali.
"Sampai saat ini ada 4 orang yang dimintai keterangan. Kita masih tunggu laporan mengenai kronologisnya, bagaimana didapatnya granat tersebut, dan kejadiannya seperti apa," jelas Agus.
Agus menuturkan, saat peristiwa itu terjadi kedua korban tengah main di garasi tempat kejadian perkara. Yesi Yuspa diketahui adalah tukang kebun dan Komang adalah orang yang membantu di rumah Wayan Puja Umbara.
Hasil pemeriksaan sementara, barang bukti yang diamankan polisi yakni serpihan benda dan pecahan dari granat. (Ein/Yus)