Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan tidak menjadi soal jika Bunda Putri menjadi tim sukses pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono saat Pilpres 2009. Sebab, saat itu memang banyak orang yang menjadi tim sukses SBY-Boediono.
"Kalau tim sukses itu banyak, hampir satu republik ini menjadi tim sukses SBY. Relawannya banyak, yang jadi masalah itu adalah, apakah Bunda Putri itu kenal apa tidak dengan Pak SBY. Tim sukses kenal SBY, tapi SBU nggak kenal dia," kata Sutan ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin malam (21/10/2013).
Informasi Bunda Putri menjadi tim sukses SBY ini disampaikan oleh Presiden Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Jusuf Rizal. Dia mengaku kenal dengan sosok Bunda Putri yang disebut-sebut dalam persidangan kasus suap impor daging sapi. Bahkan wanita bernama Non Saputri itu merupakan pembina ormas pendukung Presiden SBY itu.
"Kalau dia masuk Lira katanya, kan Bunda Putri ada di sana, ya nggak apa-apa. Kalau benar, jadi nggak ada masalah, malah bagus kalau banyak Bunda Putri, bunda-bunda yang lain, nggak ada masalah," tutur Sutan.
Menurut Sutan, saat itu memang ada bermacam-macam tim sukses. Ada yang dibentuk secara resmi, ada pula relawan yang membentuk tim sendiri. Dan Lira termasuk kelompok yang ke dua. "Lira itu bentuk sendiri, Jusuf Rizal," ujar Sutan. "Namanya relawan, pada saat pencapresan banyak yang berbondong-bondong," tambahnya.
Sutan menambahkan, tim sukses yang resmi tercatat di buku dokumen. Sementara yang tidak resmi tidak tercatat. "Anda lihat di buku tim sukses yang dibukukan, itu yang resmi. Kalau relawan banyak," pungkas Sutan.
Nama Bunda Putri kerap disebut dalam persidangan kasus suap impor daging sapi, baik pada terdakwa Ahmad Fathanah maupum mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Dalam persidangan, Luthfi Hasan Ishaaq mengaku kenal dengan sosok Bunda Putri. Dia bahkan menyebut Bunda Putri dekat dengan SBY.
Atas keterangan Luthfi itu, SBY marah besar. Saat tiba dari lawatan ke Brunei Darussalam, SBY langsung menggelar jumpa pers. SBY yang membeberkan bantahannya di Lanud Halim Perdana Kusuma meminta Luthfi tidak mengalihkan isu. (Eks)
"Kalau tim sukses itu banyak, hampir satu republik ini menjadi tim sukses SBY. Relawannya banyak, yang jadi masalah itu adalah, apakah Bunda Putri itu kenal apa tidak dengan Pak SBY. Tim sukses kenal SBY, tapi SBU nggak kenal dia," kata Sutan ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin malam (21/10/2013).
Informasi Bunda Putri menjadi tim sukses SBY ini disampaikan oleh Presiden Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Jusuf Rizal. Dia mengaku kenal dengan sosok Bunda Putri yang disebut-sebut dalam persidangan kasus suap impor daging sapi. Bahkan wanita bernama Non Saputri itu merupakan pembina ormas pendukung Presiden SBY itu.
"Kalau dia masuk Lira katanya, kan Bunda Putri ada di sana, ya nggak apa-apa. Kalau benar, jadi nggak ada masalah, malah bagus kalau banyak Bunda Putri, bunda-bunda yang lain, nggak ada masalah," tutur Sutan.
Menurut Sutan, saat itu memang ada bermacam-macam tim sukses. Ada yang dibentuk secara resmi, ada pula relawan yang membentuk tim sendiri. Dan Lira termasuk kelompok yang ke dua. "Lira itu bentuk sendiri, Jusuf Rizal," ujar Sutan. "Namanya relawan, pada saat pencapresan banyak yang berbondong-bondong," tambahnya.
Sutan menambahkan, tim sukses yang resmi tercatat di buku dokumen. Sementara yang tidak resmi tidak tercatat. "Anda lihat di buku tim sukses yang dibukukan, itu yang resmi. Kalau relawan banyak," pungkas Sutan.
Nama Bunda Putri kerap disebut dalam persidangan kasus suap impor daging sapi, baik pada terdakwa Ahmad Fathanah maupum mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Dalam persidangan, Luthfi Hasan Ishaaq mengaku kenal dengan sosok Bunda Putri. Dia bahkan menyebut Bunda Putri dekat dengan SBY.
Atas keterangan Luthfi itu, SBY marah besar. Saat tiba dari lawatan ke Brunei Darussalam, SBY langsung menggelar jumpa pers. SBY yang membeberkan bantahannya di Lanud Halim Perdana Kusuma meminta Luthfi tidak mengalihkan isu. (Eks)