Mantan Ketum PAN Dorong Parpol Islam Bentuk Poros Tengah

Sutrisno Bachir menyayangkan ketidakpercayaan parpol berbasis Islam untuk mengusung poros Islam. Parpol Islam dinilainya tak percaya diri.

oleh Edward Panggabean diperbarui 23 Okt 2013, 22:46 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2013, 22:46 WIB
sutrisno-bachir130613b.jpg
Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII), Sutrisno Bachir, menyayangkan ketidakpercayaan partai politik berbasis Islam untuk mengusung poros Islam. Padahal, parpol Islam memiliki kader-kader yang layak menjadi pemimpin nasional.

"Partai-partai ini targetnya dapat satu menteri, 2 atau 3 menteri. Bukan targetnya itu memimpin bangsa. Jadi sudah kalah sebelum bertanding," kata Sutrisno saat berbicara dalam diskusi di Sekretariat KB-PII, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (24/10/2013) malam.

Padahal, menurut Sutrisno parpol Islam memiliki sejarah kaderisasi yang layak diungulkan, seperti Mahfud MD dan Dahlan Iskan yang potensial sebagai pemimpin nasional dari poros Islam.

"Mereka itu (Mahfud dan Dahlan) merupakan alumni PPI," kata Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

Ia menambahkan, di era keterbukaan informasi seperti sekarang memberikan tempat bagi siapa pun untuk tampil di depan publik. Persoalannya, apakah kader-kader dari parpol Islam tersebut mau menggunakan panggung atau tidak.

"Mereka tidak percaya diri. Mereka lebih memilih ikut Golkar saja. Ikut SBY saja. Ikut Gerindra saja. Atau nanti ikut Jokowi saja," ucap dia.

Sutrisno menilai selama pemerintahan SBY-Boediono, parpol Islam yang tergabung dalam koalisi pemerintah hanya menjadi kekuatan politik kecil yang terpecah-pecah. Dia juga melihat kondisi parpol Islam selama ini tidak mampu memainkan peran penting dalam politik nasional.

Karena itu, KB-PII berupaya mendorong agar parpol Islam, seperti Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Bulan Bintang, untuk bersatu membentuk poros Islam.

"KB-PII sudah mengundang beberapa partai Islam, seperti PKS dan PKB untuk mendiskusikan wacana tersebut. Pengguliran wacana poros Islam, dilakukan untuk membangkitkan kembali kepercayaan diri parpol Islam," pungkas dia. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya