Harianto mengemban tugas membersihkan sumur tua menjelang 1 Muharam atau 1 Suro. Namun tali yang mengikatnya terlepas. Dia pun jatuh dan tenggelam.
Proses evakuasi Harianto di Probolinggo, Jawa Timur, berlangsung hingga malam hari pada Senin 4 November 2013. Ke dalam sumur hingga 23 meter menyebabkan warga harus menunggu Tim SAR dengan peralatan lengkap.
Setelah menunggu hingga 7 jam, Tim SAR dari Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo akhirnya tiba di Masjid Raudlatul Abror, Desa Codong, Kecamatan Pajarakan dengan sejumlah personel dan peralatan lengkap. Seorang personel Tim SAR langsung turun ke dalam sumur untuk mengevakuasi Harianto yang tenggelam sejak siang hari.
Ke dalam sumur yang mencapai 23 meter lebih itu mengharuskan Tim SAR turun dengan menggunakan tabung oksigen. Sumur yang telah berusia 100 tahun lebih itu juga mengandung gas beracun dan diduga menjadi penyebab Harianto lemas dan tenggelam.
Proses evakuasi sempat terhambat lantaran banyaknya kerumunan warga yang berusaha mendekat ke sumur itu. Jasad Harianto yang sudah dalam keadaan kaku akhirnya bisa dievakuasi, ditarik dengan menggunakan tali. Jasad Harianto yang sudah kaku kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa dengan ambulans ke rumah duka di Desa Selo Gudik Wetan, Kecamatan Pajakaran.
Proses evakuasi sebenarnya telah diupayakan warga dan sejumlah anggota Tim SAR dari salah satu operator rafting yang berada di desa setempat pada Senin siang, beberapa saat setelah Harianto dikabarkan tenggelam. Namun upaya itu gagal. Bahkan nyaris menyebabkan seorang warga yang berusaha turun ke dalam sumur menjadi korban selanjutnya.
"Harianto sama 2 temannya dapat tugas dari takmir Masjid Raudlatul Abror bersihkan sumur mau 1 Suro. Dia turun seorang diri ke dalam sumur, tiba-tiba jatuh, terlepas dari tali," tutur seorang warga bernama Mohamad Sunardi Rahmat.
Bagi warga sekitar, membersihkan tempat-tempat keramat atau bernilai sejarah jelang 1 Muharam atau 1 Suro sudah menjadi tradisi tahunan. Warga beserta takmir Masjid Raudlatul Abror bahkan menggelar selamatan sebelum Harianto membersihkan sumur masjid itu. (Sss/Ism)
Proses evakuasi Harianto di Probolinggo, Jawa Timur, berlangsung hingga malam hari pada Senin 4 November 2013. Ke dalam sumur hingga 23 meter menyebabkan warga harus menunggu Tim SAR dengan peralatan lengkap.
Setelah menunggu hingga 7 jam, Tim SAR dari Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo akhirnya tiba di Masjid Raudlatul Abror, Desa Codong, Kecamatan Pajarakan dengan sejumlah personel dan peralatan lengkap. Seorang personel Tim SAR langsung turun ke dalam sumur untuk mengevakuasi Harianto yang tenggelam sejak siang hari.
Ke dalam sumur yang mencapai 23 meter lebih itu mengharuskan Tim SAR turun dengan menggunakan tabung oksigen. Sumur yang telah berusia 100 tahun lebih itu juga mengandung gas beracun dan diduga menjadi penyebab Harianto lemas dan tenggelam.
Proses evakuasi sempat terhambat lantaran banyaknya kerumunan warga yang berusaha mendekat ke sumur itu. Jasad Harianto yang sudah dalam keadaan kaku akhirnya bisa dievakuasi, ditarik dengan menggunakan tali. Jasad Harianto yang sudah kaku kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa dengan ambulans ke rumah duka di Desa Selo Gudik Wetan, Kecamatan Pajakaran.
Proses evakuasi sebenarnya telah diupayakan warga dan sejumlah anggota Tim SAR dari salah satu operator rafting yang berada di desa setempat pada Senin siang, beberapa saat setelah Harianto dikabarkan tenggelam. Namun upaya itu gagal. Bahkan nyaris menyebabkan seorang warga yang berusaha turun ke dalam sumur menjadi korban selanjutnya.
"Harianto sama 2 temannya dapat tugas dari takmir Masjid Raudlatul Abror bersihkan sumur mau 1 Suro. Dia turun seorang diri ke dalam sumur, tiba-tiba jatuh, terlepas dari tali," tutur seorang warga bernama Mohamad Sunardi Rahmat.
Bagi warga sekitar, membersihkan tempat-tempat keramat atau bernilai sejarah jelang 1 Muharam atau 1 Suro sudah menjadi tradisi tahunan. Warga beserta takmir Masjid Raudlatul Abror bahkan menggelar selamatan sebelum Harianto membersihkan sumur masjid itu. (Sss/Ism)