Pembunuh Brigadir Zeppy Takut Aksi Pencuriannya Terbongkar

Dua tersangka pembunuh Brigadir Zeppy terjaring razia usai mencuri motor.

oleh Edward Panggabean diperbarui 14 Nov 2013, 17:54 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2013, 17:54 WIB
ronny-sompie-131114c.jpg
Purniadi alias Bunali (25) dan Slamet Priyantoko (45) menusuk Brigadir Zeppy, anggota Polantas Polres Pelalawan, Riau, hingga tewas saat menggelar razia kendaraan pada 10 November yang lalu. Keduanya takut ketahuan setelah mencuri motor di Kabupaten Indragiri Hulu.

"Karena pada saat sepeda motornya diperiksa, tersangka takut terbongkar setelah melakukan curanmor yang dilakukan tersangka di daerah Belilas Kabupaten Indragiri Hulu, Riau," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di kantornya, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Brigadir Zeppy tewas dengan 7 luka tusuk. Dua di punggung, selebihnya di dada dan perut. Purniadi dan Slamet kemudian kabur. Sementara Zeppy tetap terkapar. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tidak tertolong lagi. Dia tewas.

Selang 3 hari kemudian, tepatnya Rabu 13 November 2013, Polda Riau menyergap Purniadi dan Slamet. Purniadi tewas ditembak polisi dalam penyergapan itu, karena melawan dengan senjata tajam yang mengakibatkan 1 polisi mengalami luka tusuk.

"Saat ini jenazah tersangka Purniadi alias Bunali dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan visum et repertum," beber Ronny. Sementara Slamet masih dalam pemeriksaan intensif untuk mengungkap keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Brigadir Zeppy. (Eks/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya