Penyebab jatuhnya Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (WIKA) Ikuten Sinulingga dari tangga penyebrangan hingga kini masih menyisakan teka-teki. Polisi menduga, Ikuten menjatuhkan diri. Sementara pihak keluarga menduga ada tindak kriminal.
Minola Sebayang, juru bicara keluarga Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (WIKA) Ikuten Sinulingga menegaskan, kasus yang dialami Ikuten kemungkinan ada unsur kriminal. Kesimpulan itu muncul saat keluarga menemukan beberapa barang bukti.
"Kemungkinan ada unsur kriminal dalam peristiwa ini," kata Minola di RS UKI, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013).
Minola menjelaskan, keluarga menemukan jam tangan kulit Ikuten dalam kondisi terputus. Jam tangan itu biasa digunakan pada tangan sebelah kiri korban.
"Ini bukan jam tangan rantai, tapi kulit. Kalau bunuh diri, logika berpikir kami nggak mungkin jamnya putus. Lagi pula kalau bunuh diri, jam tangan seharusnya pecah bukan putus," ujarnya.
Saat diperiksa kondisi terakhir Ikuten, kata Minola, pergelangan tangan kiri mengalami lebam. Selain jam tangan, kacamata Ikuten juga ditemukan dalam kondisi baik. Menurutnya, jika jatuh bunuh diri, seharusnya kacamata itu pecah atau patah.
"Katakanlah kacamata itu ada di saku. Paling tidak pecah atau patah. Ini dalam kondisi utuh," terangnya.
Benda-benda tersebut, tegas Minola, didapat dari orang yang mengevakuasi Ikuten ke rumah sakit. Namun, barang-barang tersebut belum diserahkan kepada kepolisian. "Barang-barang ini belum kami serahkan ke polisi. Kami tidak langsung menyerahkan karena beberapa hari ini masih fokus kesembuhan Pak Ikuten."
"Sampai saat ini kami juga belum berkomunikasi dengan pihak kepolisian," tandas Minola.
Ikuten jatuh dari jembatan penyebrangan di depan halte Transjakarta, Cawang, di Jalan Mayjen Pandjaitan, Selasa 19 November kemarin. Beruntung, Ikuten lolos dari maut meski mengalami patah tulang di tangan, dan terluka di kepala. (Rmn/Ism)
Minola Sebayang, juru bicara keluarga Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (WIKA) Ikuten Sinulingga menegaskan, kasus yang dialami Ikuten kemungkinan ada unsur kriminal. Kesimpulan itu muncul saat keluarga menemukan beberapa barang bukti.
"Kemungkinan ada unsur kriminal dalam peristiwa ini," kata Minola di RS UKI, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013).
Minola menjelaskan, keluarga menemukan jam tangan kulit Ikuten dalam kondisi terputus. Jam tangan itu biasa digunakan pada tangan sebelah kiri korban.
"Ini bukan jam tangan rantai, tapi kulit. Kalau bunuh diri, logika berpikir kami nggak mungkin jamnya putus. Lagi pula kalau bunuh diri, jam tangan seharusnya pecah bukan putus," ujarnya.
Saat diperiksa kondisi terakhir Ikuten, kata Minola, pergelangan tangan kiri mengalami lebam. Selain jam tangan, kacamata Ikuten juga ditemukan dalam kondisi baik. Menurutnya, jika jatuh bunuh diri, seharusnya kacamata itu pecah atau patah.
"Katakanlah kacamata itu ada di saku. Paling tidak pecah atau patah. Ini dalam kondisi utuh," terangnya.
Benda-benda tersebut, tegas Minola, didapat dari orang yang mengevakuasi Ikuten ke rumah sakit. Namun, barang-barang tersebut belum diserahkan kepada kepolisian. "Barang-barang ini belum kami serahkan ke polisi. Kami tidak langsung menyerahkan karena beberapa hari ini masih fokus kesembuhan Pak Ikuten."
"Sampai saat ini kami juga belum berkomunikasi dengan pihak kepolisian," tandas Minola.
Ikuten jatuh dari jembatan penyebrangan di depan halte Transjakarta, Cawang, di Jalan Mayjen Pandjaitan, Selasa 19 November kemarin. Beruntung, Ikuten lolos dari maut meski mengalami patah tulang di tangan, dan terluka di kepala. (Rmn/Ism)