Jokowi: Rasio Jalan di Jakarta Masih Kurang

Pemprov DKI Jakarta berencana membangun lagi Jalan Layang Non Tol (JLNT) untuk menutupi rasio jalan yang tak ideal di Jakarta.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 25 Nov 2013, 12:28 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2013, 12:28 WIB
jlnt-131104c.jpg
Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengungkapkan Pemprov DKI tengah mengkaji kawasan baru untuk bisa dibangun Jalan Layang Non Tol (JLNT). Menurut pria bernama lengkap Joko Widodo itu, salah satu wilayah yang sedang dikaji adalah kawasan Jakarta Selatan.

Demikian pula daerah-daerah yang rawan macet, juga menjadi fokus utama kajian rencana pembangunan JLNT. Dengan adanya penambahan jalan layang, diharapkan arus lalu lintas di suatu jalan dapat dipecah menjadi 2, yakni true traffic dan local traffic.

"Kita baru berhitung, yang non-tol untuk koridor selatan," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Namun, Jokowi mengakui ruas jalan di Ibu Kota masih kurang dan baru mencapai 6 persen. Sedangkan idealnya rasio jalan di kota-kota besar dua kali lipat dari rasio tersebut. Di lain sisi, untuk membebaskan lahan di Jakarta sekarang ini cukup sulit dilakukan.

"Kita memang baru 6 persen, idealnya kan 12 persen. Jadi memang harus ditambah lagi rasio jalannya," kata Jokowi.

Minggu malam 24 November 2013 mantan Wali Kota Solo ini sudah mengecek langsung proses penyambungan terakhir JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Proyek tersebut sempat berhenti hingga satu tahun dari Desember 2012.

Rencananya, pada pertengahan Desember mendatang akan dilakukan uji coba. Dengan begitu, Jakarta akan memiliki dua JLNT, yakni Kampung Melayu-Tanah Abang dan Antasari-Blok M. (Ado/Ism)





Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya