Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), masyarakat tidak mengetahui apa itu konvensi calon presiden Partai Demokrat. Hal itu karena pengurus Partai Demokrat tidak serius mempromosikan pemilihan calon presiden melalui konvensi ini.
"83,1 persen tidak tahu Konvensi Demokrat dan hanya 16,9 yang tahu. Berarti itu dijalankan tidak serius," ujar peneliti CSIS Tobias Basuki dalam pemaparan hasil survei CSIS di kantor CSIS Gedung Parkarti Centre, Jalan Tanah Abang III No 23-27, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).
Namun demikian, menurut Tobias, dengan mengadakan konvensi, Partai Demokrat sudah mulai menghilangkan oligarki politik. Tidak hanya itu, konvensi juga sebuah contoh baik bahwa di dalam internal partai juga perlu adanya demokrasi terhadap pemilihan.
"Konvensi itu adalah gerbang sebagai pintu masuk demokratisasi dalam internal partai yang dikuasai oligarki dan dinasti. Ini contoh baik sebenarnya," ungkap Tobias
Survei dilakukan oleh CSIS dari bulan 13 April hingga 20 November 2013 di 33 Provinsi dengan metode wawancara tatap muka langsung secara acak. Jumlah responden 1180 dengan margin of error 2,85 persen pada confidence level 95 persen. (Mvi)
"83,1 persen tidak tahu Konvensi Demokrat dan hanya 16,9 yang tahu. Berarti itu dijalankan tidak serius," ujar peneliti CSIS Tobias Basuki dalam pemaparan hasil survei CSIS di kantor CSIS Gedung Parkarti Centre, Jalan Tanah Abang III No 23-27, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).
Namun demikian, menurut Tobias, dengan mengadakan konvensi, Partai Demokrat sudah mulai menghilangkan oligarki politik. Tidak hanya itu, konvensi juga sebuah contoh baik bahwa di dalam internal partai juga perlu adanya demokrasi terhadap pemilihan.
"Konvensi itu adalah gerbang sebagai pintu masuk demokratisasi dalam internal partai yang dikuasai oligarki dan dinasti. Ini contoh baik sebenarnya," ungkap Tobias
Survei dilakukan oleh CSIS dari bulan 13 April hingga 20 November 2013 di 33 Provinsi dengan metode wawancara tatap muka langsung secara acak. Jumlah responden 1180 dengan margin of error 2,85 persen pada confidence level 95 persen. (Mvi)