Salah satu korban meninggal dalam kecelakaan maut di Bintaro, Jakarta Selatan, pada senin 9 Desember 2013 kemarin, Rosa Elizabeth Kesauliya (73) bersiap untuk dikebumikan setelah jenazahnya tersimpan rapi di dalam peti.
Jenazah wanita yang akrab di sapa Oma Rosa ini terlihat meninggalkan RS Polri sekitar pukul 18.20 WIB. Jenazah Oma Rosa disimpan ke dalam sebuah peti mayat berwarna putih yang dihiasi tanda salib berwarna emas pada sisi atasnya. Seluruh peti ditutupi dengan sehelai kain tipis.
Rencananya, jenazah Oma Rosa akan dibawa ke rumah duka di Jalan Camar nomor 10 Blok AJ 2 Bintaro Jaya. "Kamis baru dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir," kata John (60) adik Oma Rosa kepada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (10/12/2013).
Pantauan Liputan6.com, mobil yang membawa jenazah Oma Rosa didampingi dua kendaraan roda empat lainnya. Mobil pertama dari Gereja Protestan Batak Indonesia (GPIB) Filadelfia yang diiringi mobil Toyota Fortuner dari keluarga Oma Rosa.
Oma Rosa merupakan salah satu dari tujuh korban yang tewas akibat dari tabrakan maut antara kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk yang membawa 24 juta kiloliter bahan bakar minyak (BBM). Peristiwa itu terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2013 lalu.
Rekan Oma Rosa yakni Renta Situmorang (52) mengatakan, sehari sebelum kecelakaan, Oma Rosa sempat pergi ke Plaza Bintaro. Bahkan, Oma Rosa juga berencana akan pergi kedaerah kuningan, Jakarta Selatan untuk berkonsultasi tentang asuransi.
"Semalam sebelum kecelakaan, Oma Rosa sempat jalan-jalan di Plaza Bintaro sama Ibu Lus. Dan dia cerita ke saya besok saya mau ke daerah Kuningan untuk konsultasi soal asuransi," ucap Renta.
Tak disangka, kepergian Oma Rosa ke salah satu perusahan asuransi merupakan akhir dari perjalanan hidupnya. Wanita 73 tahun itu tewas terpanggang dalam gerbong khusus wanita yang berada paling depan. (Adm)
Jenazah wanita yang akrab di sapa Oma Rosa ini terlihat meninggalkan RS Polri sekitar pukul 18.20 WIB. Jenazah Oma Rosa disimpan ke dalam sebuah peti mayat berwarna putih yang dihiasi tanda salib berwarna emas pada sisi atasnya. Seluruh peti ditutupi dengan sehelai kain tipis.
Rencananya, jenazah Oma Rosa akan dibawa ke rumah duka di Jalan Camar nomor 10 Blok AJ 2 Bintaro Jaya. "Kamis baru dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir," kata John (60) adik Oma Rosa kepada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (10/12/2013).
Pantauan Liputan6.com, mobil yang membawa jenazah Oma Rosa didampingi dua kendaraan roda empat lainnya. Mobil pertama dari Gereja Protestan Batak Indonesia (GPIB) Filadelfia yang diiringi mobil Toyota Fortuner dari keluarga Oma Rosa.
Oma Rosa merupakan salah satu dari tujuh korban yang tewas akibat dari tabrakan maut antara kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk yang membawa 24 juta kiloliter bahan bakar minyak (BBM). Peristiwa itu terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2013 lalu.
Rekan Oma Rosa yakni Renta Situmorang (52) mengatakan, sehari sebelum kecelakaan, Oma Rosa sempat pergi ke Plaza Bintaro. Bahkan, Oma Rosa juga berencana akan pergi kedaerah kuningan, Jakarta Selatan untuk berkonsultasi tentang asuransi.
"Semalam sebelum kecelakaan, Oma Rosa sempat jalan-jalan di Plaza Bintaro sama Ibu Lus. Dan dia cerita ke saya besok saya mau ke daerah Kuningan untuk konsultasi soal asuransi," ucap Renta.
Tak disangka, kepergian Oma Rosa ke salah satu perusahan asuransi merupakan akhir dari perjalanan hidupnya. Wanita 73 tahun itu tewas terpanggang dalam gerbong khusus wanita yang berada paling depan. (Adm)