Kapolri: Sel-sel Teroris Terpecah di Timur dan Barat

Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan, meskipun ancaman teroris cenderung menurun bukan berarti jaringannya sudah tidak ada lagi di Indonesia

oleh Taufiqurrohman diperbarui 13 Des 2013, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2013, 18:30 WIB
sutarman-amanat-131114b.jpg
Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan, meskipun ancaman teroris cenderung menurun bukan berarti jaringannya sudah tidak ada lagi di Indonesia. Hingga saat ini, polisi masih terus menelusuri keberadaan jejak-jejak teroris itu.

"Sel teroris ini sudah terpecah menjadi banyak, ada jaringan timur dan barat. Sel-sel teroris itu masih hidup dan itu kita waspadai," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/12/2013).

"Kita ikuti terus perkembangannya, Jadi kita memonitor adanya pergerakan sel-sel teroris ini yang kita kirim ke beberapa daerah tertentu, kita ikuti karena ini telah menjadi kewajiban kita," sambungnya.

Sutarman mengungkapkan, pergerakan jaringan teroris yang masih tersisa itu menyebar di beberapa daerah di Indonesia. "Pergerakannya dari Jatim dari NTB Bima, dari Sulawei Selatan dan beberapa daerah lainnya tapi seluruhnya sudah kita antisipasi," ungkap Sutarman.

Antisipasi yang dilakukan Polri yakni menerjunkan beberapa tim di tempat yang diduga menjadi sarang jaringan teroris yang masih tersisa. Sutarman mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang terlebih kepada umat kristiani yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru.

"Jadi masyarakat tetap tenang apalagi Natal dan Tahun Baru, pengamanan tetap kita lakukan. Ada tim survei kita tetap mengikuti pergerakan sel-sel teroris itu," tandas Sutarman. (Mut/Ism)

Baca juga:
Kapolri: Ada Ancaman Bom Ibadah Natal

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya