Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Demokrat Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu marah karena tidak diberi kesempatan berbicara pimpinan sidang paripurna DPR dari Fraksi PDIP, Pramono Anung. Noriyu meminta Pramono memberinya kesempatan.
Kemarahan itu berawal ketika Noriyu melakukan interupsi. Namun Noriyu mendapat tanggapan setelah melakukan interupsi sebanyak 3 kali. Sedangkan, anggota Komisi IX yang lain langsung diberi kesempatan berbicara.
Noriyu yang ingin bertanya soal Panja Outsourcing terlanjur kecewa. "Tolong bijak pimpinan. Apakah rekomendasi Panja (Outsourcing) sudah tepat apa belum?," kata Noriyu saat menyampaikan interupsi dengan nada tinggi dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Di luar ruang sidang, Noriyu menyatakan kekecewaannya. Menurutnya, agenda paripurna ini seperti sudah di-setting sehingga sidang paripurna ini sudah tidak ada lagi nilai demokrasinya.
"Gue murka. Ketahuan banget udah setting-an sehingga tidak demokratis lagi ruang sidang paripurna ini! Dia (Pramono) beri kesempatan 3 anggota Komisi IX bicara dengan satu pemikiran, gue yang pimpinan komisi terkait, tidak diberi ruang untuk berbicara," kesal Noriyu. (Eks/Ism)
Kemarahan itu berawal ketika Noriyu melakukan interupsi. Namun Noriyu mendapat tanggapan setelah melakukan interupsi sebanyak 3 kali. Sedangkan, anggota Komisi IX yang lain langsung diberi kesempatan berbicara.
Noriyu yang ingin bertanya soal Panja Outsourcing terlanjur kecewa. "Tolong bijak pimpinan. Apakah rekomendasi Panja (Outsourcing) sudah tepat apa belum?," kata Noriyu saat menyampaikan interupsi dengan nada tinggi dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Di luar ruang sidang, Noriyu menyatakan kekecewaannya. Menurutnya, agenda paripurna ini seperti sudah di-setting sehingga sidang paripurna ini sudah tidak ada lagi nilai demokrasinya.
"Gue murka. Ketahuan banget udah setting-an sehingga tidak demokratis lagi ruang sidang paripurna ini! Dia (Pramono) beri kesempatan 3 anggota Komisi IX bicara dengan satu pemikiran, gue yang pimpinan komisi terkait, tidak diberi ruang untuk berbicara," kesal Noriyu. (Eks/Ism)