Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kini mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sang Wakil Gubernur Banten Rano Karno pun akan menggantikan posisi Atut.
Namun, menjelang ditetapkannya Rano Karno sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, muncul gerakan untuk menggagalkan politisi PDIP itu jadi orang nomor 1 di Banten.
"Ada beberapa telepon yang mengajak saya gabung untuk menolak Rano, karena dia bukan asli Banten," ujar Jubir Keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/12/2013).
Muncul spekulasi akan ada aksi demo yang dilakukan jawara Banten pendukung Atut. Meski begitu, Fitron menggarisbawahi bila ada pemberontakan itu bukan dari kubu Atut.
"Saya nggak tahu ke depannya akan seperti apa. Yang pasti Ibu selalu mengharapkan Banten kondusif," jelas Fitron.
Fitron menjelaskan, bila selama ini ada demo-demo yang terjadi di Banten bukan dilakukan orang-orang suruhan Atut. "Sejak awal Ibu tidak pernah menggerakkan massa. Tapi banyak orang yang simpatik ingin bantu, padahal Ibu tidak mau," jelasnya.
"Jadi saya harap semua berjalan kondusif," tandas Fitron.
KPK resmi menetapkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka suap sengketa Pilkada Lebak sejak Senin 16 Desember dan pada Jumat 20 Desember ditahan di Rutan Pondok Bambu. Ratu Atut dituduh terlibat suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
Ratu Atut dijerat Pasal 6 ayat 1 (a) UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Dia dianggap bersama-sama adik kandungnya, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan --yang sudah ditahan KPK-- menyuap Akil Mochtar.
Dalam kasus ini, Wawan--adik Ratu Atut diduga memberikan suap Rp 1 miliar untuk Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak, Banten, di MK. Uang itu diberikan melalui pengacara Susi Tur Andayani --juga sudah menjadi tersangka suap MK. (Mut)
Baca juga:
Komentar Warga Banten Soal Penahanan Atut
Golkar: Penahanan Atut Harus Jauh dari Unsur Politik
Atut Jalani Tes Kehamilan Hingga Jantung Sebelum Ditahan
Namun, menjelang ditetapkannya Rano Karno sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, muncul gerakan untuk menggagalkan politisi PDIP itu jadi orang nomor 1 di Banten.
"Ada beberapa telepon yang mengajak saya gabung untuk menolak Rano, karena dia bukan asli Banten," ujar Jubir Keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/12/2013).
Muncul spekulasi akan ada aksi demo yang dilakukan jawara Banten pendukung Atut. Meski begitu, Fitron menggarisbawahi bila ada pemberontakan itu bukan dari kubu Atut.
"Saya nggak tahu ke depannya akan seperti apa. Yang pasti Ibu selalu mengharapkan Banten kondusif," jelas Fitron.
Fitron menjelaskan, bila selama ini ada demo-demo yang terjadi di Banten bukan dilakukan orang-orang suruhan Atut. "Sejak awal Ibu tidak pernah menggerakkan massa. Tapi banyak orang yang simpatik ingin bantu, padahal Ibu tidak mau," jelasnya.
"Jadi saya harap semua berjalan kondusif," tandas Fitron.
KPK resmi menetapkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka suap sengketa Pilkada Lebak sejak Senin 16 Desember dan pada Jumat 20 Desember ditahan di Rutan Pondok Bambu. Ratu Atut dituduh terlibat suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
Ratu Atut dijerat Pasal 6 ayat 1 (a) UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Dia dianggap bersama-sama adik kandungnya, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan --yang sudah ditahan KPK-- menyuap Akil Mochtar.
Dalam kasus ini, Wawan--adik Ratu Atut diduga memberikan suap Rp 1 miliar untuk Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak, Banten, di MK. Uang itu diberikan melalui pengacara Susi Tur Andayani --juga sudah menjadi tersangka suap MK. (Mut)
Baca juga:
Komentar Warga Banten Soal Penahanan Atut
Golkar: Penahanan Atut Harus Jauh dari Unsur Politik
Atut Jalani Tes Kehamilan Hingga Jantung Sebelum Ditahan