Pascaruntuhnya 2 atap ruang kelas 2 SMP Dahlan Syafi'i di Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari sebelas pelajar yang menjadi korban, 2 pelajar masih dirawat intensif.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (24/1/2014), aparat kepolisian dari Polres Mojokerto melakukan olah TKP di tempat runtuhnya 2 atap ruang kelas II SMP Dahlan Syafi'i di Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Polisi memasang garis polisi agar warga tidak mendekat. Sejumlah saksi, juga dimintai keterangan. Kapolsek Mojosari, Kompol Ari Faini belum bisa memastikan penyebab runtuhnya dua atap ruang kelas tersebut. Dugaan sementara, atap runtuh karena kesalahan konstruksi.
Sejak tahun 2011, bangunan SMP Dahlan Syafi'i ini baru sekali di renovasi. Dinding penyanggah diperkirakan tidak kuat menahan berat beban genteng dan kayu bangunan yang tidak sesuai standar.
Runtuhnya atap menyebabkan 11 pelajar menjadi korban. dua di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit umum desa (RSUD) Dokter Sukendar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Sembilan lainnya diijinkan pulang karena hanya terluka ringan. (Adm/Mut)
Baca juga:
Tak Ingin Seperti Jakarta, Warga Batu Tolak Pembangunan Hotel
Banjir Bandang Ganggu Listrik dan Komunikasi di Lombok
[VIDEO] Korban Minuman Keras Oplosan di Surabaya Kritis
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (24/1/2014), aparat kepolisian dari Polres Mojokerto melakukan olah TKP di tempat runtuhnya 2 atap ruang kelas II SMP Dahlan Syafi'i di Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Polisi memasang garis polisi agar warga tidak mendekat. Sejumlah saksi, juga dimintai keterangan. Kapolsek Mojosari, Kompol Ari Faini belum bisa memastikan penyebab runtuhnya dua atap ruang kelas tersebut. Dugaan sementara, atap runtuh karena kesalahan konstruksi.
Sejak tahun 2011, bangunan SMP Dahlan Syafi'i ini baru sekali di renovasi. Dinding penyanggah diperkirakan tidak kuat menahan berat beban genteng dan kayu bangunan yang tidak sesuai standar.
Runtuhnya atap menyebabkan 11 pelajar menjadi korban. dua di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit umum desa (RSUD) Dokter Sukendar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Sembilan lainnya diijinkan pulang karena hanya terluka ringan. (Adm/Mut)
Baca juga:
Tak Ingin Seperti Jakarta, Warga Batu Tolak Pembangunan Hotel
Banjir Bandang Ganggu Listrik dan Komunikasi di Lombok
[VIDEO] Korban Minuman Keras Oplosan di Surabaya Kritis