Pengamat: Partai Islam Tak Tangkas Atasi Krisis Kepemimpinan

Padahal jika kekuatan partai politik Islam bersatu, dapat menjadi kekuatan politik besar dan diperhitungkan.

oleh Sugeng Triono diperbarui 02 Feb 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2014, 07:00 WIB
pemilu-ilustrasi-caleg-131201b.jpg
Nama tokoh-tokoh agama Islam hampir tak terdengar dalam bursa calon yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Sosok seperti Amin Rais, Gus Dur, Hasyim Muzadi, dan Solahuddin Wahid yang pada pemilu sebelumnya diperhitungkan tidak lagi muncul jelang Pilpres.

Menurut pengamat politik LIPI, Siti Zuhro hal ini lantaran partai-partai Islam tidak dapat memanfaatkan keadaan terkait krisis kepemimpinan yang terjadi.

"Kalau saya cenderungnya, partai-partai Islam ini tidak cukup tangkas. Secara ideologi mereka sama, tapi pada tahap sub-ideologi hal ini tak muncul. Ada ego sektoral antar parpol Islam," ujar Siti Zuhro di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/2/2014).

Padahal, jika kekuatan partai politik Islam seperti PKS, PKB, PAN, PBB, dan PPP dapat berkoalisi, kata Zuhro, hal ini dapat menjadi kekuatan politik besar dan akan diperhitungkan oleh partai yang berhaluan di luar mereka.

"Meski isu ideologi itu saat ini sudah cair. Tapi itu masih ada. Cairnya isu ini juga tak dimanfaatkan partai-partai Islam untuk bersepakat dan menepis ego sektoral," jelas dia.

Dengan demikian, lanjut Siti Zuhro, koalisi poros tengah yang pernah dibentuk pada Pemilu 1999 tidak akan pernah terwujud kembali. "Tidak akan. Apalagi untuk pemilu 2014. It was too late," tandas Zuhro. (Ali)

Baca juga:

Jelang Pemilu 2014, PAN Tak Tertarik Usulan Koalisi Partai Islam
CSIS: PKS dan PKB, 2 Partai Islam yang Konsisten Naik
PPP: Mahfud MD Belum Bisa Satukan Partai Islam

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya