Jokowi Dinilai Berhasil Pacu Pertumbuhan Ekonomi Desa

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil memacu pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Hal tersebut disebabkan karena realisasi program dana desa di era pemerintahan Jokowi berjalan optimal.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Apriana Fanggidae mengatakan bahwa Jokowi telah merealisasikan program dana desa dengan baik. Pertumbuhan ekonomi desa kian meningkat sejak Jokowi menjabat sebagai presiden pada 2014 lalu.

“Menurut saya gagasan dana desa di era Jokowi sangat luar biasa. Sangat membantu masyarakat khususnya pada sektor pertumbuhan ekonomi di desa,” ujar Apriana dalam keterangan tertulis, Rabu (4/1/2023).

Selain dari sisi ekonomi, program dana desa era Jokowi juga mendorong banyak kemajuan di sektor infrastruktur. Apriana menyebut, akses jalan yang menghubungkan antardesa dapat terbangun berkat realisasi dana desa.

“Tentu program dana desa mendorong banyak kemajuan. Misalnya akses jalan, akses transportasi, kemudian ada rumah-rumah warga yang masih gubuk itu diperbaiki,” tuturnya.

Setiap desa diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan dana tersebut sesuai kebutuhannya. Untuk di Kupang sendiri, Apriana mengungkapkan banyak desa yang menggunakan program tersebut untuk ketersediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat.

“Kita di Kabupaten Kupang, banyak desa-desa yang memanfaatkan dana desa untuk mendorong ketersediaan air bersih. Ini terjadi karena pemerintah pusat dan desa mengelola dengan baik. Sehingga masyarakat sangat mendukung program yang dijalankan oleh Pak Jokowi ini,” katanya memungkasi.

Presiden Jokowi dinilai sangat serius dalam menjalankan program dana desa. Dari tahun anggaran 2014 hingga 2022, total dana desa yang telah digelontorkan pemerintahan Jokowi mencapai Rp486,6 triliun.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepala desa (Kades) agar bahan baku untuk membangun infrastruktur seperti semen dan batu bata dibeli dari desa tersebut. Hal ini agar ada perputaran uang, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di desa tersebut.

"Saya hanya titip, bolak-balik saya sampaikan kalau membangun fisik ataupun nonfisik gunakan bahan-bahan material dari desa itu, dari desa Bapak/Ibu semuanya. Paling jauh itu dari kecamatan," kata Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Tahun 2022 di Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2022).

"Mau beli semen, ada di desa beli di desa. Mau beli batu bata, ada di desa beli di desa kita sendiri. Supaya apa? Uang itu berputar terus di desa kita, paling jauh di kecamatan kita," sambungnya.

Dia tak ingin dana desa yang sudah dianggarkan pemerintah nantinya kembali lagi ke kota, khususnya Jakarta. Pasalnya, hal ini akan membuat ekonomi hanya bertumbuh di kawasan perkotaan saja.

"Jangan sampai uang itu kembali ke kota apalagi kembali ke Jakarta. Hati-hati kembali lagi kesini, hati-hati berarti pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus dan berkelanjutan itu akan juga kembalinya ke pusat lagi," ujarnya.