Setidaknya belasan kali sudah Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memutasi pejabat Ibukota. Dari lurah, camat, hingga kepala dinas setingkat Eselon II pernah merasakan bongkar pasang ala Jokowi-Ahok.
Dalam 1 tahun kepemimpinannya, Jokowi dan Ahok tercatat 7 kali menggonta-ganti jajarannya yang berpangkat Eselon II. Alasannya pun macam-macam.
Jokowi mengaku bakal terus membongkar pasang jabatan-jabatan di Pemprov DKI. Namun para pejabat harus waspada, karena Ahok mengingatkan, mutasi akan terjadi tanpa 'permisi'.
"Ini kan seru. Ini kan sedap-sedap takut, ngeri-ngeri sedap. Jadi ini orang mikir, gue diganti apa nggak ya. Tapi kita evaluasi sangat fair kok," kata Ahok 28 Februari kemarin.
Berikut 7 aksi Jokowi-Ahok bongkar pasang pejabat di tingkat Eselon II Pemprov DKI yang dihimpun Liputan6.com:
(Ndy)
Dalam 1 tahun kepemimpinannya, Jokowi dan Ahok tercatat 7 kali menggonta-ganti jajarannya yang berpangkat Eselon II. Alasannya pun macam-macam.
Jokowi mengaku bakal terus membongkar pasang jabatan-jabatan di Pemprov DKI. Namun para pejabat harus waspada, karena Ahok mengingatkan, mutasi akan terjadi tanpa 'permisi'.
"Ini kan seru. Ini kan sedap-sedap takut, ngeri-ngeri sedap. Jadi ini orang mikir, gue diganti apa nggak ya. Tapi kita evaluasi sangat fair kok," kata Ahok 28 Februari kemarin.
Berikut 7 aksi Jokowi-Ahok bongkar pasang pejabat di tingkat Eselon II Pemprov DKI yang dihimpun Liputan6.com:
(Ndy)
November 2012
Jokowi dan Ahok bergerak cepat. Pada 1 bulan kepemimpinannya, mereka langsung mengadakan rotasi pejabat. Para pejabat Eselon II dibongkar pasang demi alasan penyegaran.
Ada 4 pejabat lama yang diganti. Pergantian itu disebut-sebut lantaran keempatnya akan memasuki masa pensiun.
"Hanya sedikit. Pemanasan dulu. Bisa 2 bisa 4, sedikit," kata Jokowi 30 November 2012 lalu. Namun karena masih baru menduduki kursinya, mantan Walikota Solo itu mengaku lupa siapa saja nama pejabat yang diganti itu.
Namun sebanyak 4 pejabat yang dilantik kala itu, yakni Wakil Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Wijayanti yang dilantik menjadi Kepala BPKD DKI, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin dilantik menjadi Kepala Dinas Kebersihan DKI.
Kemudian Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Hari Jogja dilantik menjadi Asisten Deputi Bidang Pengendalian Pemukiman, serta Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi dan Tata Laksana Provinsi DKI Jakarta Lasro Marbun dilantik menjadi Sekretaris Dewan Pengurus Korpri DKI.
Advertisement
Februari 2013
Memasuki Februari 2013, Jokowi dan Ahok sibuk merombak 20 jabatan di jajarannya. Pergantian kali ini menarik untuk disimak lantaran kehadiran mantan Walikota Jakarta Selatan Anas Effendi yang dimutasi menjadi Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Tingkah Anas sempat menjadi kontroversi. Kinerjanya dinilai kurang baik dan tak bisa mengikuti ritme kerja Jokowi serta Ahok. Tak berhenti di situ, dia bahkan membuat sensasi di sidang Paripurna DPRD DKI yang digelar 13 Maret 2013. Anas tertangkap basah sedang tidur pulas sepanjang penyampaian pidato oleh Jokowi.
Saat ditanya mengapa dirinya tertidur, Anas mengaku dirinya mengantuk karena semalaman suntuk menonton pertandingan sepak bola di televisi.
"Saya ngantuk sekali memang, habis nonton sepak bola, Barcelona melawan AC Milan pas tengah malamnya," kilah Anas.
Berikut 20 pejabat yang dirotasi Jokowi-Ahok pada Februari 2013:
1. Kepala Badan Diklat Catur Laswanto menjadi Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI Jakarta.
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Budihastuti menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan.
3. Sekretaris Bappeda I Made Karmayoga menjadi Kepala BK
4. Subejo sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
5. Walikota Jakarta Selatan Anas Effendi menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
6. Kepala PU Ery Basworo menjadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
7. Yonathan Pasodung sebagai Kepala Dinas Perumahan.
8. Gamal Sinurat sebagai Kepala Dinas Tata Ruang
9. Manggas Rudy Siahaan sebagai Kadis PU.
10. Irmansyah sebagai Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah.
11. Heru Budi Hartono sebagai Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri
12. Kukuh Hadi Santoso sebagai Kepala Biro Umum.
13. Herry Supardan sebagai Wakil Kepala BPKD.
14. Saptastri Ediningtyas menjadi Wakadis Kebersihan
15. Tri Kurniadi menjadi Wakil Walikota Jakarta Utara.
16. Junaedi sebagai Wakil Bupati Kepulauan Seribu.
17. Muhammad Yuliadi sebagai Sekretaris Kota Jakarta Utara.
18. Yusuf Riyanto sebagai Sekretaris Kepulauan Seribu.
19. Sulistyo Prabowo sebagai Asisten Gubernur bidang transportasi
20. Ida Bagus Nyoman Banjar menjadi Direktur RSUD Duren Sawit
Memasuki Februari 2013, Jokowi dan Ahok sibuk merombak 20 jabatan di jajarannya. Pergantian kali ini menarik untuk disimak lantaran kehadiran mantan Walikota Jakarta Selatan Anas Effendi yang dimutasi menjadi Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Tingkah Anas sempat menjadi kontroversi. Kinerjanya dinilai kurang baik dan tak bisa mengikuti ritme kerja Jokowi serta Ahok. Tak berhenti di situ, dia bahkan membuat sensasi di sidang Paripurna DPRD DKI yang digelar 13 Maret 2013. Anas tertangkap basah sedang tidur pulas sepanjang penyampaian pidato oleh Jokowi.
Saat ditanya mengapa dirinya tertidur, Anas mengaku dirinya mengantuk karena semalaman suntuk menonton pertandingan sepak bola di televisi.
"Saya ngantuk sekali memang, habis nonton sepak bola, Barcelona melawan AC Milan pas tengah malamnya," kilah Anas.
Berikut 20 pejabat yang dirotasi Jokowi-Ahok pada Februari 2013:
1. Kepala Badan Diklat Catur Laswanto menjadi Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI Jakarta.
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Budihastuti menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan.
3. Sekretaris Bappeda I Made Karmayoga menjadi Kepala BK
4. Subejo sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
5. Walikota Jakarta Selatan Anas Effendi menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
6. Kepala PU Ery Basworo menjadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
7. Yonathan Pasodung sebagai Kepala Dinas Perumahan.
8. Gamal Sinurat sebagai Kepala Dinas Tata Ruang
9. Manggas Rudy Siahaan sebagai Kadis PU.
10. Irmansyah sebagai Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah.
11. Heru Budi Hartono sebagai Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri
12. Kukuh Hadi Santoso sebagai Kepala Biro Umum.
13. Herry Supardan sebagai Wakil Kepala BPKD.
14. Saptastri Ediningtyas menjadi Wakadis Kebersihan
15. Tri Kurniadi menjadi Wakil Walikota Jakarta Utara.
16. Junaedi sebagai Wakil Bupati Kepulauan Seribu.
17. Muhammad Yuliadi sebagai Sekretaris Kota Jakarta Utara.
18. Yusuf Riyanto sebagai Sekretaris Kepulauan Seribu.
19. Sulistyo Prabowo sebagai Asisten Gubernur bidang transportasi
20. Ida Bagus Nyoman Banjar menjadi Direktur RSUD Duren Sawit
April 2013
Bongkar pasang pejabat masih berlanjut hingga ke bulan April 2013. Kali ini ada 2 jabatan eselon II yang diganti Jokowi dan Ahok, yaitu Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Jokowi sempat menolak membeberkan nama-nama pejabat yang mengisi 2 posisi tersebut. "Nantilah namanya bocorin itu. Inisial ABCDE. Yaa, tinggal nunggu 2-3 jam kok," kata Jokowi 3 April 2013 lalu.
Beberapa jam kemudian baru diketahui pejabat-pejabat yang dilantik untuk mengisi 2 jabatan itu. Catharina Suryowati yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Pertamanan dan Pemakaman DKI digantikan oleh Widiyo Wiyono Budi yang merupakan Kepala Biro Sarana dan Prasarana Kota. Widiyo mulai menjadi pelaksana tugas (Plt) Kadis Pertamanan sejak Catharina memasuki masa pensiun pada 11 Maret lalu.
Sementara itu, Kukuh Hadi Santoso yang pada 14 Februari 2013 lalu baru menjabat Kepala Biro Umum, juga dilantik menjadi Kepala Satpol PP menggantikan Effendi Anas yang juga telah pensiun.
Advertisement
Mei 2013
1 Bulan sejak rotasi terakhir di bulan April 2013, episode bongkar pasang pejabat Eselon II Pemprov DKI kembali berlanjut. Kali ini, ada lebih dari 14 pejabat yang mengalami rotasi.
Namun sayang, Jokowi tak hapal nama pejabat-pejabat itu. "Ya lebih dari itu 10 pokoknya, saya nggak hafal siapa-siapa saja," ujar Jokowi 24 Mei 2013.
Berikut nama keempat belas pejabat itu:
1. Masrokhan sebagai Kepala Biro Umum Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta
2. Irvan Amtha sebagai Kepala Biro Sarana dan Prasarana Kota Pemprov DKI Jakarta
3. Larso Marbun Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Pemprov DKI Jakarta
4. Agus Priyono sebagai Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov DKI Jakarta
5. Noor Syamsu Hidayat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Pusat
6. Rustam Effendi sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Selatan
7. Bambang Musyawardana sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Barat
8. Djoko Sri Margianto sebagai Sekretaris Kota Jakarta Selatan
9. Wahyu Haryadi sebagai Sekretaris Kota Jakarta Pusat
10. Syamsudin Lolongau sebagai Sekretaris Kota Jakarta Barat
11. Arifin MAP sebagai Sekretaris Kota Jakarta Timur
12. Marzuki sebagai Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
13. Usmayadi sebagai Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan
14. Sugeng Irianto sebagai Sekretaris Dewan Korpri Pemprov DKI Jakarta
Juni 2013
Aksi bongkar pasang jabatan pejabat Eselon II Jokowi dan Ahok masih terus berlanjut hingga pertengahan tahun 2013. Kali ini ada 7 pejabat yang dilantik. Namun yang menarik, 1 di antara pejabat itu mengalami penurunan jabatan.
"Ada (Kepala Dinas). Pokoknya enggak terlalu ekstrem turun jabatannya," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, I Made Karmayoga 11 Juni 2013.
Dan pelantikan pun berlangsung singkat. Jokowi melantik ketujuh orang itu tanpa pidato. Tak seperti biasanya.
2 Di antara 7 pejabat yang dilantik itu merupakan direktur utama rumah sakit umum daerah (RSUD). Isu pun beredar jika rotasi 2 dirut RSUD itu terkait kisruh program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Program ini memang dikeluhkan pihak rumah sakit, karena sempat dirasa memberatkan kas. Namun hal ini dibantah Ahok.
"Nggak. Nggak ada hubungannya," ujar Ahok 11 Juni 2013.
Nama 7 pejabat itu dapat dibaca di sini.
Advertisement
November 2013
Rotasi dan mutasi Jokowi masih berlanjut hingga penghujung 2013. Ada 5 pejabat yang mengalami rotasi pada periode itu. Setelah memberikan petuahnya, satu per satu pejabat pun disalaminya.
Salah satu pejabat yang dirotasi dari jabatannya adalah Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono yang kini menjadi Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat.
Selain melantik Bambang, Jokowi juga melantik 3 pejabat lain yaitu Mara Oloan Siregar yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat menjadi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan. Posisi ini ditinggalkan pejabat sebelumnya Sylviana Murni yang kini menjabat Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan.
Joko Kundaryo sebagai Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan menggantikan Ratna Ningsih yang telah memasuki masa pensiun. Kemudian, Bambang Musyawardana sebagai kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Muhammad Yuliadi sebagai Wakil Walikota Jakarta Barat.
Februari 2014
Memasuki 2014, Jokowi dan Ahok tak berhenti melakukan aksi bongkar pasang pejabatnya. Kali ini, 33 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI yang dirotasi. 7 Di antaranya adalah kepala dinas.
Yang menarik, beberapa kepala dinas itu memang tengah disorot kinerjanya belakangan ini. Ancaman rotasi terhadap mereka memang santer terdengar sejak beberapa waktu lalu. Ada yang disorot karena masalah Transjakarta karatan, truk sampah, dan lain-lain.
7 Kepala Dinas yang diganti itu adalah Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin, Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Peternakan dan Kelautan Ipih Ruyani, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sugiyanta, Kepala Dinas Sosial Kian Kelana, serta Kepala Dinas Energi dan Perindustrian Andi Baso.
Jokowi mengaku akan terus melakukan mutasi serta rotasi Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). Dia baru akan berhenti setelah mendapatkan pejabat yang kompeten dan berkualitas.
"Pokoknya (bongkar pasang) sampai ketemu personel yang bisa menguasai bidangnya, bisa mengimplementasikan dan melaksanakan apa yang sudah kita rencanakan," ucap Jokowi 12 Februari lalu. (Ndy/Tnt)
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓