[VIDEO] Relawan Hibur Pengungsi Gunung Kelud

Puluhan pengungsi Gunung Kelud dihibur relawan, anak-anak pun berjoget bersama sejumlah anak muda Komunitas Kangmas dan Nimas, Kota Batu.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Feb 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2014, 13:30 WIB
pengungsi-kelud-150216b.jpg
Gunung Kelud yang masih aktif membuat pengungsi masih bertahan di pengungsian. Pengungsi yang meninggalkan rumah mereka tanpa harta benda mulai mengeluhkan kebutuhan pakaian.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (16/2/2014), jumlah pengungsi yang menderita berbagai macam penyakit juga meningkat. Persoalan baru juga muncul saat 11.000 lebih pengungsi warga Kabupaten Malang, memilih hijrah atau mengungsi di Kota Batu. Mereka menghuni tempat-tempat pengungsian yang disediakan pemerintah Kota Batu.

Letusan Gunung Kelud hingga kini masih menyisakan penderitaan bagi penduduk di sekitar lereng Kelud. Korban yang terserang penyakit dan luka-luka datang dan pergi di rumah sakit Baptis, Kota Batu.

Keceriaan yang terlihat di Gedug Kesenian Kota Batu, Jawa Timur, yang menjadi tempat pengungsian ratusan korban Gunung Kelud. Puluhan anak-anak berjoget bersama sejumlah anak muda yang tergabung dalam Komunitas Kangmas dan Nimas, Kota Batu.

Bocah-bocah usia sekolah ini diajak bermain game, berjoget dan bermain hipnotis. Mereka juga dihibur berbagai dongeng dan humor untuk mengalihkan kesedihan yang sedang mereka rasakan. Selain mendapat hiburan, anak-anak korban letusan Gunung Kelud ini juga bermain game dan mendapat hadiah ice cream.

Hiburan yang diberikan sekelompok anak muda dari Duta Wisata, Kota Batu, ini terbukti cukup mampu mengurangi kesedihan dan kejenuhan yang dialami anak-anak pengungsi Gunung Kelud. Bantuan sosial dan kemanusiaan memang tidak harus dalam bentuk materi, karena kebutuhan psikologis juga menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan.

Pengungsi letusan Gunung Kelud di Malang, Jawa Timur mulai mengeluhkan kebutuhan pakaian. Jumlah pengungsi yang mencapai lebih dari 3000 orang ini juga memunculkan persoalan baru, karena pengungsi asal Malang banyak yang memilih tinggal di posko pengungsian Kota Batu.

Memasuki hari ke-2 pascaletusan Gunung Kelud, persoalan demi persoalan muncul di tempa-tempat pengungsian. Warga yang meninggalkan rumah mereka tanpa harta benda mulai mengeluhkan kebutuhan pakaian.

Kebutuhan sandang ini dirasakan para pengungsi sebagai masalah baru di tengah semakin meningkatnya jumlah pengungsi yang menderita berbagai macam penyakit. (Dan/Mut)

Baca juga:

Anggaran Bencana Gunung Kelud Pemkab Malang Tak Terbatas
Agar Tak Menumpuk, Pengungsian Kelud di Malang Ditata Ulang
Bersihkan Abu Vulkanik Gunung Kelud, BPBD Cilacap Gandeng Swasta



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya