Tips Merawat Taman biar Tambah Asri

Banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara merawat taman dengan baik.

oleh Helena Yupita diperbarui 01 Jan 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi berkebun
Ilustrasi berkebun. (Sumber Unsplash/Neonbrand)

Liputan6.com, Jakarta Berkebun sebagai suatu kegiatan yang dapat dianggap sebagai hobi sekaligus pekerjaan rutin. Jika taman Anda asri di bawah sinar matahari, itu berarti rumah memiliki suplai oksigen yang cukup dan berkontribusi untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Sebagai hobi, berkebun adalah kegiatan santai yang menyenangkan. Itu karena ketika Anda melakukannya, semua konsentrasi tertuju pada tanaman dan cenderung melupakan kekhawatiran umum dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara merawat taman dengan baik. Melansir dari laman magforwoman, ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk merawat taman.

1. Alat yang tepat

Seringkali orang akhirnya membeli alat yang salah untuk berkebun misalnya perkakas yang murah dan tampak tahan lama pada awalnya tetapi tidak bertahan cukup lama.

Ini membuat mereka kurang hemat biaya. Karenanya, yang terbaik adalah mendapatkan peralatan yang tepat untuk taman Anda.

Alih-alih menghemat uang untuk alat-alat ini, belilah alat-alat yang mungkin agak mahal tetapi akan bertahan lebih lama.

2. Simpan alat di tempat yang sama

Simpan peralatan berkebun di garasi atau di ruang penyimpanan atau di mana pun Anda inginkan. Tapi intinya adalah, pertahankan semuanya.

Jika kebetulan menemukan proyek berkebun yang mendesak, ini mungkin berguna karena Anda akan menemukan semua peralatan di satu tempat. Jika tidak, akan menghabiskan separuh waktu untuk mencari alat.

Saksikan Video Ini

3. Pangkas kebun secara teratur

Simak, Barang yang Boleh dan Tidak Dimasukkan ke Dalam Garasi
Ilustrasi perlatan berkebun. (dok. ecowarriorprincess/Unsplash.com)

Pangkas taman Anda secara teratur dan kendalikan pertumbuhan tanaman dan semak untuk peremajaan sesekali. Pemangkasan dengan cara miring membantu air mengalir dengan mudah, menjanjikan pertumbuhan yang sehat.

4. Siram tanaman pada pagi hari

Menyiram tanaman di pagi hari membantu mencegah penguapan air. Jika tidak memungkinkan, Anda dapat menyiram tanaman di malam hari tetapi jangan menyiramnya saat matahari berada di puncaknya. Penyiraman di malam hari bisa menyebabkan penyakit, jadi berhati-hatilah.

5. Pengendalian gulma

Jangan biarkan gulma tumbuh di taman Anda. Bersihkan gulma secara berkala dengan menggali tanah dan mencabut tanaman yang tidak diinginkan. Anda juga dapat menggunakan pembasmi gulma dan pupuk kimia atau organik.

6. Jangan biarkan hama luput

Kadang-kadang, kebun terpengaruh karena adanya hama yang dapat menginfeksi tanaman dengan beberapa penyakit. Oleh karena itu, setiap kali melihat beberapa masalah pada pertumbuhan tanaman Anda, periksa dulu apakah tanaman tersebut telah terinfeksi oleh hama. Jika demikian, carilah bantuan pengendalian hama.

7. Gunakan jumlah pupuk yang tepat

Ilustrasi berkebun
Ilustrasi berkebun. (Sumber: Unsplash/Neonbrand)

Memupuk taman secara berkala dengan produk terbaik dapat menjamin umur panjangnya. Sementara pupuk kimia membutuhkan waktu untuk menunjukkan efeknya, pupuk organik dapat membantu mengurangi jumlah pupuk yang digunakan di kebun.

Selain itu, pastikan Anda tidak menggunakan pupuk berlebih karena justru dapat merusak taman.

Anda dapat menggunakan kompos dan bahan organik untuk meningkatkan kualitas tanah. Buat kompos sendiri dengan menyatukan jerami, daun, jerami, dan pupuk kandang.

8. Perhatikan kalender

Tandai tanggal-tanggal penting di kalender ketika Anda akan mengolah atau menyiangi tanaman dan semak yang tidak perlu. Perencanaan ini akan mengingatkan tentang perawatan taman dan membantu Anda membuat perubahan penting pada taman dalam jangka panjang.

9. Tumbuhkan tanaman setidaknya selama dua tahun

Tumbuhkan tanaman setidaknya selama 2 tahun sehingga, Anda akan memberikan waktu bagi tanaman untuk mengatur dirinya sendiri di kebun dan mendapatkan kemampuan untuk menahan masalah dan penyakit. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya