Liputan6.com, Jakarta Sektor pendidikan salah satu yang terdampak Pandemi COVID-19 yang berlangsung lebih dari satu tahun.
Pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai perguruan tinggi terpaksa harus menggelar kegiatan belajar mengajar secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri karena masih banyak siswa yang tidak memiliki fasilitas penunjang PJJ yang memadai seperti smartphone dan kuota internet.
Advertisement
Laporan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan, sebanyak 50 persen lebih siswa tidak memiliki smartphone.
Hal ini berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menginput 21,7 juta nomor ponsel siswa dari total 44 juta murid di seluruh Indonesia.
Mereka yang belum memiliki smartphone tentu akan merasakan kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dan bahkan terancam putus sekolah karena tidak punya fasilitas belajar online.
Maka untuk membantu mengatasi tantangan tersebut, bodrex memberikan bantuan berupa ratusan paket smartphone dan kuota internet kepada siswa-siswa SD yang tidak memiliki fasilitas belajar online.
General Manager Brand Communication & Content – Analgesic, Cough & Cold, and Herbal Products, Audrey Y Gandadjaja mengatakan, program bantuan ini merupakan kelanjutan dari kampanye bodrex Merah Putih Berbagi pada tahun 2020 dalam rangka memperingati 50 tahun bodrex.
Audrey melanjutkan, sebagai merek lokal obat sakit kepala nomor satu di Indonesia, bodrex ingin memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat terutama di sektor pendidikan selama masa pandemi COVID-19 melalui program #bodrexMerahPutihBerbagi.
"Smartphone yang kami donasikan tersebut akan menjadi inventaris sekolah untuk dipinjamkan kepada siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas dalam proses pembelajaran jarak jauh selama dibutuhkan," kata Audrey.
Bantuan diberikan melalui sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Lampung, dan Samarinda.
Kriteria
Audrey menjelaskan, sekolah yang terpilih mendapatkan bantuan paket smartphone dan kuota internet adalah yang memberlakukan sistem PJJ dan memiliki siswa yang belum memiliki fasilitas belajar online Siswa-siswa yang terpilih diutamakan yang duduk di kelas 3 SD hingga 6 SD.
"Kami berharap donasi yang bodrex berikan dapat bermanfaat bagi siswa untuk digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi," kata Audrey.
Program #bodrexMerahPutihBerbagi, kata Audrey, merupakan wujud ucapan terima kasih kepada masyarakat karena berkat dukungan mereka selama ini bodrex berhasil menjadi merek obat sakit kepala nomor satu di Indonesia.
“Semoga kontribusi ini menjadi bentuk dukungan bodrex dalam mendorong pendidikan di masa pandemi agar lebih banyak anak Indonesia bisa belajar online, karena merekalah ini masa depan bangsa Indonesia,” tutup Audrey.
Salah satu siswa yang mendapatkan bantuan adalah Dias Baihaqi, yang duduk di kelas 4 SDN Cipinang Besar Selatan 03 Pagi Jakarta.
Dias mengaku selama ini dia dan adiknya saling bergantian menggunakan satu smartphone yang sama untuk mengerjakan tugas. Belum lagi sang ayah pun membutuhkan smartphone itu untuk keperluan dagangnya.
"Saya selalu terlambat mengerjakan tugas karena pakainya bergantian. Saya sangat berterima kasih kepada bodrex untuk bantuan smartphone dan kuota internetnya. Ini sangat membantu," kata Dias.
Advertisement