6 Cara Buat Membangun Kekuatan dan Kesehatan Mental

Ada enam latihan harian yang yang juga dilakukannya untuk membangun ketahanan dan kekuatan serta kesehatan mental.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi mental health. Foto: Unsplash/ Dan Meyers
Ilustrasi mental health atau kesehatan mental. Foto: Unsplash/ Dan Meyers

Liputan6.com, Jakarta Seorang ahli menemukan bahwa ada cara yang paling ampuh untuk melawan kecemasan. Cara tersebut dianggap bermanfaat untuk membangun ketahanan dan kekuatan mental seseorang.

Ketika Wendy Suzuki, ahli saraf di Pusat Ilmu Saraf Universitas New York, pertama kali mulai meneliti kecemasan di lab, dia tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang yang sering cemas.

Dia selalu memperhatikan lebih dulu kata-kata yang digunakan oleh subjek, kolega, teman, bahkan dirinya untuk mengekspresikan perasaannya.

Dari penelitian tersebut, Suzuki kemudian menemukan enam latihan harian yang yang juga dilakukannya untuk membangun ketahanan dan kekuatan mental. Dikutip dari laman CNBC, Senin  (6/9/2021), keenam cara itu antara lain sebagai berikut.

1. Visualisasikan hasil positif

Di awal atau akhir setiap hari, pikirkan semua situasi yang tidak pasti dalam hidup Anda, baik situasi besar maupun kecil.

Setelah itu, fokus pikirkan dari masing-masing situasi. Kemudian visualisasikan hasil yang paling optimis dan menakjubkan untuk situasi tersebut. Bukan hanya hasil yang ‘oke’, melainkan hasil terbaik yang dapat Anda bayangkan.

Ini bukan untuk membuat Anda berpikir akan menghadapi kekecewaan yang lebih besar. Cara ini justru akan membangun otot yang kemudian akan berharap hasil positif. Bahkan mungkin bisa membuka ide baru yang bisa Anda lakukan untuk mencapai impian tersebut.

2. Ubah kecemasan jadi kemajuan

Plastisitas otak adalah apa yang memungkinkan Anda untuk menjadi tangguh selama masa-masa sulit. Seperti belajar bagaimana menenangkan diri, menilai kembali situasi, membingkai ulang pikiran, dan membuat keputusan yang lebih cerdas.

Cara ini bisa memudahkan Anda untuk lebih mengingat diri sendiri bahwa kecemasan tidak selalu akan buruk. Pertimbangkanlah hal-hal seperti kemarahan.

Kemarahan ini bisa menghalangi perhatian dan kemampuan Anda untuk tampil. Akan tetapi, kemarahan juga terkadang justru bisa memicu dan memotivasi Anda. Dengan kemarahan, mungkin sewaktu-waktu akan membuat Anda lebih bisa mempertajam perhatian atau berfungsi sebagai pengingat tentang apa saja hal-hal penting.

Kemudian ketakutan, ini bisa merusak suasana hati atau menurunkan motivasi Anda. Hikmahnya, Anda bisa lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, memperdalam refleksi, dan menciptakan peluang lain.

Selain itu, ada pula kesedihan. Ini bisa membuat suasana hati berubah atau menurunkan motivasi Anda. Akan tetapi, juga bisa memotivasi untuk mengubah lingkungan, keadaan, dan perilaku Anda.

Selanjutnya ada kekhawatiran. Biasanya akan membuat seseorang menunda-nunda atau bahkan menghalangi pencapaian tujuan. Namun, dari kekhawatiran ini juga bisa membantu Anda menyempurnakan rencana. Tentu dengan menyesuaikan harapan dan menjadi lebih realistis dan berorientasi pada tujuan.

Terakhir frustrasi, terkadang justru akan menghambat kemajuan dan menghalangi motivasi Anda. Padahal dengan frustrasi juga dapat mempersarafi dan menantang Anda untuk melakukan lebih banyak atau lebih baik.

 

Ilustrasi kesehatan mental. Foto:  Emma Simpson/unsplash
Ilustrasi kesehatan mental. Foto: Emma Simpson/unsplash

3. Cobalah sesuatu yang baru

Cobalah untuk melakukan sesuatu yang baru. Misalnya bergabung dengan klub olahraga lokal atau berpartisipasi dalam acara virtual.

Dengan melakukan hal baru, kata Suzuki, secara cuma-cuma dapat mendorong otak dan tubuh untuk mencoba sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Tidak harus berupa latihan dan tidak harus melakukan hal sulit, intinya itu belum pernah Anda lakukan.

4. Tetap terhubung pada relasi

Tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan secara aktif mampu menjaga hubungan dengan baik dapat membantu Anda terhindar dari kecemasan. Bahkan lebih dari itu, bisa pula menjadi penopang perasaan ketika Anda merasa sedih. Jadi, Anda tidak sendirian.

Keyakinan dan perasaan bahwa Anda dikelilingi oleh orang-orang yang peduli adalah hal yang penting. Ingatlah ketika Anda sedang berada pada kondisi stres yang luar biasa. Kondisi ketika Anda harus bersandar pada ketahanan diri sendiri untuk bertahan dan menjaga kesehatan mental.

Dengan cara ini, Anda akan merasa terbantu ketika butuh seseorang untuk mendengar keluhan. Pelukan penuh kasih dari orang-orang terdekatlah yang bisa membantu Anda merasa lebih baik nantinya.

5. Berlatih self-tweeting yang positif

Lin-Manual Miranda menerbitkan sebuah buku tentang tweet yang dia kirimkan di awal dan akhir setiap hari. Di dalamnya dia membagikan pesan-pesan kecil yang pada dasarnya adalah kalimat yang optimis, lucu, dan menyenangkan.

Belajar dari pengalaman Suzuki, untuk bisa menjadi tangguh, produktif, dan kreatif, bisa dimulai dari berlatih self-tweeting yang positif. Tujuannya tentu untuk meningkatkan diri Anda di awal dan akhir hari. Bahkan hak Anda ingin membagikannya di publik atau tidak.

Jadi, jika Anda tidak menceritakannya pada pasangan, saudara, teman, atau orang tua, Anda bisa meluapkannya melalui sebuah tweet yang baik.

6. Habiskan waktu bersama alam

Menurut Ilmu Pengetahuan, menghabiskan waktu di alam memiliki efek positif untuk kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2015 menemukan, cara ini secara signifikan mampu meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan emosional seseorang.

Namun, bukan berarti Anda harus tinggal di tengah hutan. Anda bisa mengunjungi taman terdekat atau lingkungan yang tenang dengan tanaman hijau dan tidak banyak orang di sekitarnya.

Bernapas, rileks, dan nikmati pemandangan. Gunakan semua indera untuk menikmatinya. Cara ini benar dianggap mampu meningkatkan ketahanan Anda secara keseluruhan. Sebab, bisa membantu pemulihan energi dan mengatur ulang keseimbangan.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya