Ketahui 4 Hal Dilakukan Orang Panjang Umur demi Kesehatan dan Kebahagiaan

Saat ini, orang-orang mencari cara untuk hidup lebih lama, dan Dan Buettner, penulis dan pakar tentang komunitas dengan usia terpanjang di dunia, telah mencari jawaban tersebut selama lebih dari 15 tahun.

oleh Vatrischa Putri Nur Sutrisno diperbarui 20 Des 2023, 17:44 WIB
Diterbitkan 16 Des 2023, 09:20 WIB
nenek
Berumur panjang/Copyright unsplash.com/Jixiao Huang

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, orang-orang mencari cara untuk hidup lebih lama, dan Dan Buettner, penulis dan pakar tentang komunitas dengan usia terpanjang di dunia, telah mencari jawaban tersebut selama lebih dari 15 tahun.

Film dokumenter baru Buettner di Netflix, "Live to 100: Secrets of the Blue Zones," telah menarik perhatian para pencari umur panjang.

Dalam serial terbatas ini, Buettner melakukan perjalanan ke lima "Zona Biru", area dengan tingkat hidup tertinggi hingga usia 100 tahun (atau menjadi centenarian) dan harapan hidup usia paruh baya tertinggi di dunia.

Kelima Zona Biru tersebut adalah: Okinawa, Jepang; Sardinia, Italia; Loma Linda, California, Amerika Serikat; Ikaria, Yunani; Nicoya, Kosta Rika

Setelah mewawancarai penduduk di daerah-daerah tersebut dan mengamati praktik-praktik mereka, Buettner dapat menemukan kesamaan di kelima Zona Biru, dan menemukan empat hal yang dilakukan oleh setiap komunitas untuk berkontribusi pada umur panjang mereka.

4 hal yang dilakukan oleh orang-orang yang berumur panjang di dunia demi kesehatan dan kebahagiaan

1. Mereka bergerak secara alami.

Sebagian besar Zona Biru tidak bergantung pada teknologi untuk transportasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain, membangun sesuatu dengan tangan atau berkebun.

Contoh-contoh aktivitas fisik dengan intensitas rendah ini terbukti lebih berharga daripada berolahraga bagi penduduk Zona Biru karena mereka tetap aktif hampir sepanjang hari, kata Buettner dalam film dokumenter tersebut.

 

 

2. Mereka memiliki pandangan yang positif terhadap kehidupan.

Orang-orang di Zona Biru sering kali mempertahankan perspektif optimis tentang kehidupan dengan mempraktikkan keyakinan, baik agama maupun spiritual. Mereka juga berhenti sejenak bila perlu dan beristirahat dengan sengaja. Namun, mungkin kontributor terbesar dari pandangan positif mereka adalah hubungan mereka dengan tujuan mereka.

Dari "ikigai" di Okinawa hingga "plan de vida" di Nicoya, penduduk Zona Biru menemukan panggilan hidup mereka yang sebenarnya dan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk terus menjalani hidup.

3. Mereka makan dengan bijak.

Banyak penduduk Zona Biru yang mengikuti pola makan nabati yang sebagian besar terdiri dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan umbi-umbian seperti ubi jalar.

Mereka juga biasanya bertujuan untuk makan secukupnya dan tidak cenderung memanjakan diri dengan makan berlebihan. Karena beberapa Zona Biru memprioritaskan berkebun, mereka sering makan makanan segar langsung dari sumbernya.

4. Mereka menjaga keluarga dan relasi.

Zona Biru mengutamakan keluarga, dan akan sering memprioritaskan menghabiskan waktu bersama keluarga daripada bekerja lembur.

Hubungan dan relasi juga penting bagi mereka. "Orang-orang di Zona Biru menjadikan pasangan mereka sebagai prioritas, membina hubungan mereka dan berinvestasi di dalamnya," kata Buettner dalam film dokumenter tersebut.

Dan mereka secara aktif mempertahankan lingkaran sosial yang tepat. "Memiliki teman yang tepat adalah rahasia terbesar untuk membantu orang-orang di Zona Biru melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah," tambahnya.

"Pencerahan besar," kata Buettner dalam film dokumenter tersebut, "adalah bahwa hal-hal yang sama yang membantu kita menjalani hidup yang panjang dan sehat adalah hal-hal yang membuat hidup ini layak untuk dijalani."

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya