OPINI: Adopsi Hybrid Cloud Mulai Dukung Layanan Kesehatan yang Lebih Baik di Indonesia

Di puncak krisis seperti sekarang, startup teknologi kesehatan berada di depan dan di tengah untuk menyediakan panduan medis yang terverifikasi, konsultansi dan bahkan penyediaan resep jarak jauh.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 07:30 WIB
Fetra Syahbana, Indonesia Country Manager, Nutanix. Liputan6.com/Abdillah
Fetra Syahbana, Indonesia Country Manager, Nutanix. Liputan6.com/Abdillah

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 tidak saja menjadikan penyedia layanan kesehatan menjadi pusat perhatian masyarakat, namun juga menekankan pentingnya kebutuhan akan transformasi digital di sektor ini sehingga mendorong teknologi kesehatan digital seperti telehealth dan monitoring jarak jauh untuk berada di depan.

Dorongan untuk berubah terjadi secara internal dan eksternal. Organisasi layanan kesehatan menghadapi tantangan tersendiri dalam mengakomodasi praktik seperti kerja jarak jauh karena buat banyak orang ini adalah konsep yang benar-benar baru.

Situasi ini mengharuskan transisi ke konsultasi telehealth dan kebutuhan untuk mengamankan data dan informasi pasien. Di bawah situasi yang berubah ini, organisasi layanan kesehatan harus menemukan cara baru untuk bekerja secara efisien dengan pemerintah dan sektor bisnis dalam menyediakan vaksin dan solusi lain saat sudah tersedia.

Khusus di Indonesia, teknologi sudah memainkan peran penting dalam pendekatan yang dilakukan negara ini saat menghadapi pandemi.

Di puncak krisis seperti sekarang, startup teknologi kesehatan berada di depan dan di tengah untuk menyediakan panduan medis yang terverifikasi, konsultansi dan bahkan penyediaan resep jarak jauh.

Ketika teknologi kesehatan di Indonesia terus memainkan perannya selama masa pandemi, transformasi lebih luas di sektor layanan kesehatan negara akan membantu negara ini meningkatkan kualitas keseluruhan dari sistem layanan kesehatannya.

Saat ini lebih dari seperempat organisasi layanan kesehatan berjalan dengan sistem tradisional, pusat data yang berjalan tanpa cloud, ini lebih banyak jumlahnya dari industri lain, berdasarkan laporan Healthcare Enterprise Cloud Index (ECI)

Berita baiknya adalah banyak pihak memiliki rencana ambisius lima tahun untuk mengubah keadaan ini, termasuk pengaturan hybrid cloud sebagai fondasi operasi mereka.

Fleksibilitas yang ditawarkan dari teknologi ini berarti bertambahnya agilitas operasi bagi organisasi yang akan bertransisi ke konsultasi telehealth dan layanan virtual lainnya dengan rasa percaya diri yang besar dan kemudahan.

Ini juga menjanjikan proses yang sederhana seperti invoicing dan pembayaran serta memudahkan organisasi untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga seperti pemerintah, akademik, dan bisnis.

IT Dipandang Lebih Strategis Akibat Pandemi

Pergeseran ke hybrid cloud adalah bagian dari fokus IT yang semakin besar di semua jajaran. Dalam laporan kami, lebih dari dua pertiga responden mengatakan bahwa perusahaan mereka memandang IT jadi lebih strategis sebagai akibat dari pandemi.

Hampir semua (95 persen) mengatakan model hybrid jadi pilihan pertama mereka sebagai alat untuk menghadapi masa depan. Di banyak industri, Covid-19 sudah mempercepat perubahan yang sebenarnya sudah terjadi.

Hasil sensus terakhir Indonesia mengindikasikan bahwa negara ini berada di puncak masyarakat yang menua dengan lebih dari 10 persen warganya berusia lebih dari 60 tahun. Tren ini mungkin memberikan tekanan lebih besar ke sistem layanan kesehatan.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menunjukkan perkembangan yang baik, namun infrastruktur yang lebih kuat sangat penting untuk memastikan skema tersebut berjalan dengan semestinya, terutama karena akses dan keterjangkauan mungkin tidak dimiliki banyak populasi desa yang tidak merata di kepulauan Indonesia.

Tantangan lebih besar yang dihadapi industri ini antara lain memperluas praktik layanan kesehatan preventif, mempercepat penelitian, implementasi sistem berbasis nilai yang benar-benar memprioritaskan kesehatan pasien, dan pemeliharaan data.

Riset kami menunjukkan bahwa praktisi layanan kesehatan di Asia Pasifik lebih khawatir dengan keamanan dibandingkan rekannya di wilayah dunia lain, dengan hampir 60 persen menggambarkannya sebagai sebuah tantangan besar. Hampir setengahnya juga berjuang dengan masalah kendali biaya dan kelangsungan bisnis.

Masalah-masalah ini menghalangi industri untuk menjalankan misi utamanya, yaitu menyelamatkan nyawa. Pengadopsian teknologi secara efektif akan jadi hal utama untuk memungkinkan tenaga ahli kesehatan fokus pada hal yang terpenting.

Mengingat kebutuhan akan kelincahan, fleksibilitas dan kontrol, organisasi layanan kesehatan mengakui keharusan untuk membangun teknologi tersebut dengan model hybrid atau multicloud.

Inovasi Lebih Besar

Pendekatan ini juga akan membantu menempatkan industri dengan inovasi lebih besar di area-area seperti kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), augmented reality, virtual reality, dan robotik, yang sangat mungkin memainkan peran semakin besar dalam meningkatkan efisiensi operasi dan pengalaman pasien.

Kita sudah melihat contoh sukses transformasi di institusi layanan kesehatan di Indonesia. Mandiri Inhealth, penyedia program asuransi kesehatan komersial meng-upgrade sistemnya dengan Nutanix Enterprise Cloud untuk meningkatkan performa sistem, menyederhanakan operasi dan meningkatkan skalabilitas.

Hasilnya, Mandiri Inhealth bisa menunjukkan performa sistem yang lebih kuat serta keunggulannya kepada pelanggan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan operasinya dengan mudah dan akhirnya memberikan layanan yang lebih baik untuk ribuan pelanggannya di Indonesia.

Teknologi harus selalu bertujuan untuk meningkatkan kehidupan manusia, dan ada beberapa area di mana teknologi bisa memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan layanan kesehatan.

Saat tak terlihat, hybrid cloud menjadi dasar dari layanan yang lebih baik dan pada akhirnya kesehatan yang lebih baik di seluruh Indonesia.

**Penulis adalah Fetra Syahbana, Indonesia Country Manager, Nutanix

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya