Liputan6.com, Munchen - Mobil ramah lingkungan atau disebut juga mobil hijau diprediksi akan semakin banyak berkeliaran di jalan-jalan dunia. Pemicunya, sejumlah pabrikan otomotif mulai fokus untuk menggarap mobil yang menggunakan energi listrik tersebut, tak terkecuali BMW.
Disadur Worldcarfans, Jumat (21/3/2014), CEO BMW Norbert Reithofer membeberkan rencanya untuk menggarap lebih dari 100 ribu model i per tahunnya pada 2020.
"Kami akan meningkatkan produksi untuk mematuhi aturan emisi yang lebih ketat," katanya. Saat ini BMW telah menjajaki pasar mobil listrik dengan melepas model i8 ke pasar. Di sela-sela acara jumpa pers, Reithofer mengaku senang dengan respons awal dari penjualan BMW i8.
"Kami sangat senang dengan respon awal i8, pada Juni kami akan buka pemesanan di Amerika Serikat (AS), yang menjadi pasar terbesar mobil listrik (EV)," imbuh Reithofert.Â
Sangking kuatnya respon konsumen, dia mengungkapkan calon pembeli harus menunggu selama enam bulan. "Untuk sebuah produk yang inovatif dan harus menunggu lama untuk mendapatakannya bisa menjadi masalah," tutur dia.
Meski memperoleh respons tinggi, pabrikan otomotif itu enggan mengungkap angka pemesanan dari mobil yang memiliki peringkat efisieansi 112 MPG dan mampu melaju dengan tenaga elektrik mencapai 37 km.
BWM i8 dilego dengan harga US$ 135.925 atau setara Rp 1,5 miliar (kurs: Rp 11.319 per dolar AS). Sementara itu, pada 14 November 2013, BWM i8 dijual dengan harga mulai dari US$ 191.500 atau setara Rp 2,1 miliar di Jepang .
Baca Juga :
Baca Juga
[OTO-News] Mobil Super Irit BMW Laris Manis
Advertisement