Liputan6.com, Jakarta - Serangkaian kebakaran mobil Tesla menggegerkan Berlin, Jerman, pada Jumat dini hari. Dalam waktu singkat, empat Tesla dilaporkan hangus terbakar di dua lokasi berbeda.
Polisi awalnya mengira pembakaran mobil Tesla ini adalah insiden biasa, tetapi penyelidikan lebih lanjut mengungkap pola mencurigakan. Dengan latar belakang protes terhadap Tesla dan Elon Musk, spekulasi bermunculan mengenai motif serangan ini.
Baca Juga
Kronologi Pembakaran Tesla di Jerman
Laporan pertama datang sekitar pukul 1:40 pagi waktu setempat di kawasan Plänterwald. Polisi segera merespons, tetapi sebelum api benar-benar padam, panggilan kedua diterima sekitar 30 menit kemudian, melaporkan kebakaran lain di Steglitz.
Advertisement
Mengutip Carscoops, Minggu (16/3/2025), hasil penyelidikan menunjukkan sudah ada empat Tesla terbakar habis dan tidak bisa digunakan lagi, dan setidaknya lima kendaraan lain terkena dampaknya.
Disebutkan, insiden mobil listrik milik perusahaan Elon Musk tersebut terjadi di dua lokasi berbeda dalam rentang waktu singkat.
Otoritas setempat telah menyerahkan kasus ini ke Keamanan Negara karena adanya dugaan sabotase yang lebih luas.
Jejak Insiden Sebelumnya: Tesla Sudah Jadi Target?
Ini bukan kali pertama Tesla menjadi sasaran aksi kriminal di Jerman. Pada Februari 2024, dua mobil Tesla dan beberapa stasiun pengisian daya juga dibakar dalam kejadian serupa.
Tak hanya itu, pada 5 Maret, tiang listrik yang memasok daya ke pabrik Tesla di Grünheide juga dibakar. Akibatnya, operasional pabrik sempat terhenti selama beberapa hari, menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Dengan pola kejadian yang berulang, apakah ini hanya kebetulan atau ada motif pembakaran mobil Tesla di Jerman?
Dampak Terhadap Tesla: Penjualan Anjlok Drastis
Terlepas dari insiden kebakaran ini, Tesla memang menghadapi penurunan drastis di Jerman. Data dari otoritas transportasi setempat menunjukkan bahwa penjualan Tesla di negara tersebut turun hingga 70,6 persen pada Januari-Februari dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya:
- Boikot terhadap Tesla yang dipimpin oleh kelompok aktivis di akhir 2024.
- Sentimen negatif terhadap Elon Musk, yang memicu protes di Jerman.
- Persaingan dengan produsen mobil listrik lokal, seperti Volkswagen dan BMW.
Seorang analis industri otomotif menyebut bahwa “Tesla kini menghadapi tantangan besar di Jerman, baik dari sisi bisnis maupun keamanan.”
Advertisement
Siapa Dalang di Balik Aksi Pembakaran Ini?
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru ini. Namun, penyelidikan difokuskan pada kemungkinan motif politik atau ekonomi yang melatarbelakangi aksi ini.
Otoritas Jerman kini tengah mengumpulkan bukti untuk mengidentifikasi pelaku. Sementara itu, masyarakat di Berlin mulai khawatir dengan meningkatnya aksi sabotase yang bisa berujung pada gangguan keamanan lebih luas.
Tesla sendiri belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini. Namun, insiden ini semakin menambah tekanan terhadap perusahaan di pasar Eropa.
