Mobil Tesla Dibakar di Berlin dalam Serangan Beruntun, Apa Motifnya?

Serangkaian mobil Tesla dibakar di Berlin dalam aksi sabotase misterius. Polisi Jerman kini menyelidiki apakah insiden ini terkait dengan protes anti-Tesla? Simak kronologi lengkapnya!

oleh Yuslianson Diperbarui 17 Mar 2025, 08:07 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 08:07 WIB
Tesla Model Y
Tesla Model Y memasuki pasar Amerika Serikat dengan harga mulai USD39 ribu. (Tesla)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Serangkaian kebakaran mobil Tesla menggegerkan Berlin, Jerman, pada Jumat dini hari. Dalam waktu singkat, empat Tesla dilaporkan hangus terbakar di dua lokasi berbeda.

Polisi awalnya mengira pembakaran mobil Tesla ini adalah insiden biasa, tetapi penyelidikan lebih lanjut mengungkap pola mencurigakan. Dengan latar belakang protes terhadap Tesla dan Elon Musk, spekulasi bermunculan mengenai motif serangan ini.

Kronologi Pembakaran Tesla di Jerman

Laporan pertama datang sekitar pukul 1:40 pagi waktu setempat di kawasan Plänterwald. Polisi segera merespons, tetapi sebelum api benar-benar padam, panggilan kedua diterima sekitar 30 menit kemudian, melaporkan kebakaran lain di Steglitz.

Mengutip Carscoops, Minggu (16/3/2025), hasil penyelidikan menunjukkan sudah ada empat Tesla terbakar habis dan tidak bisa digunakan lagi, dan setidaknya lima kendaraan lain terkena dampaknya.

Disebutkan, insiden mobil listrik milik perusahaan Elon Musk tersebut terjadi di dua lokasi berbeda dalam rentang waktu singkat.

Otoritas setempat telah menyerahkan kasus ini ke Keamanan Negara karena adanya dugaan sabotase yang lebih luas.

Jejak Insiden Sebelumnya: Tesla Sudah Jadi Target?

Ini bukan kali pertama Tesla menjadi sasaran aksi kriminal di Jerman. Pada Februari 2024, dua mobil Tesla dan beberapa stasiun pengisian daya juga dibakar dalam kejadian serupa.

Tak hanya itu, pada 5 Maret, tiang listrik yang memasok daya ke pabrik Tesla di Grünheide juga dibakar. Akibatnya, operasional pabrik sempat terhenti selama beberapa hari, menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.

Dengan pola kejadian yang berulang, apakah ini hanya kebetulan atau ada motif pembakaran mobil Tesla di Jerman?

Dampak Terhadap Tesla: Penjualan Anjlok Drastis

Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)

Terlepas dari insiden kebakaran ini, Tesla memang menghadapi penurunan drastis di Jerman. Data dari otoritas transportasi setempat menunjukkan bahwa penjualan Tesla di negara tersebut turun hingga 70,6 persen pada Januari-Februari dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya:

  • Boikot terhadap Tesla yang dipimpin oleh kelompok aktivis di akhir 2024.
  • Sentimen negatif terhadap Elon Musk, yang memicu protes di Jerman.
  • Persaingan dengan produsen mobil listrik lokal, seperti Volkswagen dan BMW.

Seorang analis industri otomotif menyebut bahwa “Tesla kini menghadapi tantangan besar di Jerman, baik dari sisi bisnis maupun keamanan.”

Siapa Dalang di Balik Aksi Pembakaran Ini?

<p>Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).</p>

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru ini. Namun, penyelidikan difokuskan pada kemungkinan motif politik atau ekonomi yang melatarbelakangi aksi ini.

Otoritas Jerman kini tengah mengumpulkan bukti untuk mengidentifikasi pelaku. Sementara itu, masyarakat di Berlin mulai khawatir dengan meningkatnya aksi sabotase yang bisa berujung pada gangguan keamanan lebih luas.

Tesla sendiri belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini. Namun, insiden ini semakin menambah tekanan terhadap perusahaan di pasar Eropa.

 

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya