Liputan6.com, Jakarta Berhasil menguasai pasar mobil premium di dunia, BMW Group Indonesia diminta tidak hanya mengolah pasar dalam negeri atau hanya meladeni permintaan lokal saja.
Direktur Industri Alat Transportasi Darat, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Soerjono mengatakan pabrik BMW di Sunter, Jakarta, seharusnya tak hanya memenuhi pasar dalam negeri saja tetapi juga dikembangkan untuk kebutuhan ekspor.
"Kami ingin BMW tidak hanya mengimpor dan merakit untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga eskpor ke pasar luar negeri," ujar Soerjono di sela-sela acara produksi kendaraan ke-50.000 BMW, di Jakarta, Kamis (30/4/2014).
Menurut dia, jika BMW Group Indonesia bisa melakukan ekspor, secara otomatis dapat mengurangi defisit neraca perdagangan. "Pasar otomotif akan terus berkembang. Dengan begitu, BMW bisa bangun pabrik sendiri dan menyiapkan basis produksi untuk kebutuhan dalam negeri juga ekspor," imbuh Soerjono.
Lebih lanjut, dia menuturkan, pada awal 2015 pendapatan perkapita Indonesia diharapkan bisa mencapai US$ 5.000. Naik signifikan dari 2012 dengan US$ 3.500.
"Income perkapita naik, ini harusnya menjadi pertimbangan pabrikan otomotif termasuk BMW Group dalam menatap pasar dalam negeri," ujarnya.
"Indonesia merupakan pasar potensial. Kami berharap market dalam negeri semakin besar dan memberikan dampak terhadap penurunan impor," sambung Soerjono.
Sementara itu, Soerjono pun menyambut baik prestasi BMW di Indonesia yang berhasil menetaskan 50.000 unit mobil, sejak diproduksi pertama kali pada 1976.
Ia tak menampik, prestasi ini merupakan kontribusi dari kuatnya merek BMW di mata konsumen Tanah Air.
Sekadar informasi, model yang menandai produksi ke-50.000 adalah BMW 528i teranyar. BMW mulai diproduksi di Indonesia pada 1976 hingga kemudian pada 1993 mitra produksi ditangani anak perusahaan PT Astra International Tbk, yakni PT Tjahja Sakti Motor dan PT Gaya Motor.
Selain BMW Series 5 terbaru, pabrik juga menangani BMW Series 3, X3, dan X1. (gst/gdn)
Pabrik BMW Sunter Diminta Tak Cuma Ladeni Pasar RI
Jika BMW Group Indonesia bisa melakukan ekspor, secara otomatis dapat mengurangi defisit neraca perdagangan.
diperbarui 30 Apr 2014, 13:30 WIBDiterbitkan 30 Apr 2014, 13:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pakar Sebut Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Dua Putaran, Begini Analisisnya
Mengenal Suria Kartalegawa, Pribumi yang Menolak Kemerdekaan Indonesia
Manchester United Takkan Terburu-Buru dengan Leny Yoro
Fisikawan Ungkap Time Travel Bisa Tanpa Paradoks
Bolehkah Menggauli 2 Istri Bersama-sama dalam Satu Kamar, Bagaimana Pandangan Islam?
Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, Fakta dan Bukti Ilmiah
Pindahnya Kandang Banteng dari Jawa Tengah ke Jakarta
3 Striker Alternatif Incaran Manchester United karena Sulitnya Boyong Gyokeres
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Warisan Seni yang Sarat Makna
Cara Mudah Menurunkan Kolesterol dengan Kebiasaan Sehari-hari
Golkar Bantah PKS Sebut KIM Plus Belum Optimal Menangkan RK-Suswono
Cara Menurunkan Panas pada Orang Dewasa: Panduan Lengkap Mengatasi Demam