Tingkatkan Penjualan, Suzuki Berharap Banyak di Musim Lebaran

Momentum hari Raya Idul Fitri, diperkirakan dapat memberikan peruntungan untuk perusahaan.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mei 2015, 12:46 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 12:46 WIB
Gara-gara GM, Suzuki Tarik 184 Ribu Mobil
Berdasarkan dokumen dari departemen keamanan AS, mobil ditarik karena berpotensi mengalami korsleting.

Liputan6.com, Nusa Dua - Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil tidak membuat Suzuki Finance Indonesia yang menjual produk sepeda motor dan mobil pesimistis. Perusahaan justru semakin semangat dengan menarget kenaikan penjualannya hingga 15 persen.

Divisi Head Sales 2W Suzuki Finance Indonesia, Sudarmaji Madani mengatakan lesunya perekonomian di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

"Lesunya perekonomian di Indonesia sangat berpengaruh untuk kami. Namun, tidak hanya kami yang mengalaminya. Saya mendapat informasi jika seluruh industri otomotif juga mengalami hal sama," papar Sudarmaji di Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, Sabtu (9/5).

"Dari data kami ekonomi Indonesia tumbuh tipis menjadi 5,2 persen. Suku bunga 8,5 persen dan BI rate naik menjadi 7,5 persen. Inflasi tahun ini 6,38 persen," terangnya.

Lebih lanjut ia menambahkan kondisi ekonomi nasional yang lesu ada banyak faktor, salah satu diantaranya, inflasi, BBM dan kondisi politik di Indonesia ikut mempengaruhi pertumbuhan perusahaan.

Ia mengaku sangat berharap besar pada momentum hari Raya Idul Fitri, yang menurutnya akan memberikan peruntungan untuk perusahaannya. "Harapan kami naik. Kami sangat optimis. Orang kan biasanya membelanjakan uangnya pada saat Idul Fitri," imbuhnya.

Kendati kondisi market mengalami penurunan, tapi Sudarmaji optimistis perusahaannya bisa mencapai target hingga 15 persen. "Meski market turun. akhir tahun ini kami optimistis naik 15 persen untuk pembiayaan. Lalu, untuk penjualan 75 ribu unit." ucapnya.

Ia mengaku bahwa perusahaannya memiliki aset sebanyak Rp 5 triliun. 40 persennya berasal dari motor baru, 25 persennya berasal dari motor bekas dan 35 persen sisanya dari penjualan mobil.

(Dewi Devianta/ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya