Sejarah Avanza-Xenia Sebagai Raja Low MPV

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia mempunyai posisi istimewa di industri otomotif Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Agu 2015, 15:17 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2015, 15:17 WIB
Toyota Avanza
-

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia mempunyai posisi istimewa di industri otomotif Indonesia. Sebab mobil kembar ini menciptakan banyak rekor. Sebut saja mobil yang bisa menciptakan segmen baru di pasar, yakni low multipurpose vehicle (MPV), dan mobil yang tercepat mencatat penjualan lebih dari satu juta unit.

Avanza-Xenia hanya membutuhkan waktu sekira 10 tahun untuk mencapai volume penjualan 1,5 juta unit sejak dipasarkan 2004. Padahal Toyota Kijang yang masuk kategori mobil populer butuh waktu 36 tahun untuk mencapai penjualan 1,5 juta unit.

Setelah 11 tahun berjalan, Avanza masih menjadi andalan Toyota Indonesia dengan volume penjualan sekira 162 ribu unit pada tahun lalu atau rata-rata terjual 13.500 unit per bulan. Padahal saat didesain, target penjualannya hanya 2.500-5.000 unit per bulan. Xenia juga demikian, masih menjadi kebanggaan Daihatsu Indonesia.

Bagaimana Avanza-Xenia bermula?

Mobil  Avanza dan Daihatsu Xenia adalah proyek mobil kembar yang digagas pabrikan Toyota dan Daihatsu Indonesia, pasca krisis moneter 1998/1999. Maklum saja, karena krismon itu, harga mobil keluarga seperti Toyota Kijang naik hingga tiga kali lipat menjadi Rp 180 jutaan.

Harga tersebut tentu tidak masuk akal, sehingga kedua pabrikan berkolaborasi menghasilkan mobil keluarga dengan harga yang lebih terjangkau dari Toyota Kijang. Setelah mengalami proses riset pasar, desain, hingga produksi, maka pada November 2003, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia diluncurkan ke pasar Indonesia.

Dengan positioning di bawah Toyota Kijang, duo Avanza-Xenia dibanderol Rp 70 juta untuk varian paling standar saat itu. Berkonsep mobil keluarga kecil tapi mampu mengangkut tujuh penumpang, Avanza dan Xenia sontak menarik perhatian konsumen otomotif.

Dengan spesifikasi khas Indonesia seperti sistem penggerak roda belakang, ground clearance tinggi, dan bagasi cukup luas, pamor mobil kembar ini langsung melesat, meninggalkan mobil keluarga yang ada saat itu seperti Toyota Kijang, Daihatsu Zebra, Suzuki Carry, dan Mitsubishi T 120 SS.

Dari target hanya 2.500-5.000 unit per bulan, siapa sangka penjualan duo Avanza-Xenia bisa menembus 15 ribu unit per bulan. Nama besar Toyota dan Daihatsu yang didukung jaringan bengkel yang luas dan merata di seluruh Indonesia diyakini meningkatkan kepercayaan terhadap konsep mobil keluarga ini. Ditambah ketersediaan suku cadang dengan harga yang terjangkau.

Saat itu generasi pertama Avanza-Xenia diproduksi pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Sunter, Jakarta Utara.  Kini generasi keduanya masih diproduksi pabrik ADM, tapi di Karawang, Jawa Barat.

Dengan kandungan lokal 90 persen dari 810 perusahaan komponen tier 1 dan 2, Avanza-Xenia telah menciptakan lapangan kerja baru lebih dari 300 ribu pekerjaan.

Toyota-Avanza generasi kedua dipasarkan pada 2011, menyusul makin banyaknya pemain baru di segmen low MPV seperti Suzuki Ertiga, Nissan Grand Livina, Chevrolet Spin, Honda Mobilio, dan KIA Carens. Sejak saat itu, pasar low MPV menjadi marak dan sengit, apalagi agen pemegang merek lain, seperti Mitsubishi Indonesia, secara terang-terangan juga akan masuk ke segmen low MPV pada 2017.

Nah, di tengah kompetisi yang meningkat, Toyota Indonesia dan Daihatsu Indonesia akan menampilkan model baru Avanza-Xenia. Model baru ini kabarnya mempunyai perubahan cukup signifikan dari model lawasnya, demi menjaga dominasinya di pasar low MPV. Mari kita tunggu penampilan  Grand New Avanza dan Great New Xenia ini pada 12 Agustus nanti.

(msu/ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya