Akibat Dieselgate, Seluruh Mobil Diesel Bakal Dites Emisi

AAA akan melakukan riset dengan tujuan untuk mengetahui berapa besaran emisi sebenarnya dari seluruh mobil yang mengaspal di Australia.

oleh Rio Apinino diperbarui 08 Des 2015, 13:06 WIB
Diterbitkan 08 Des 2015, 13:06 WIB
Kantor VW Digrebek Polisi
Dua kantor Volkswagen di Perancis digrebek polisi terkait dengan kasus Dieselgate.

Liputan6.com, Sydney - Beberapa bulan lalu, Volkswagen (VW) mengaku telah melakukan penipuan hasil uji emisi terhadap mobil Diesel yang mereka buat. Mereka mengatakan, apa yang diklaim bahwa mesin Diesel lebih bersih bohong belaka. Sebaliknya, emisi yang dikeluarkan berkali lipat lebih banyak dan kotor.

Pengakuan VW ini membuat industri otomotif terkejut. Beberapa pabrikan langsung memagari diri dengan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan kecurangan. VW sendiri kemudian menghentikan penjualan mobil Diesel di beberapa tempat.

Selain industri otomotif, pemerintah negara yang menjadi pasar VW pun bereaksi. Selain itu, respon juga datang dari asosiasi otomotif, salah satunya adalah Australia Automobile Association (AAA), yang dalam hal ini juga bertindak sebagai lembaga perlindungan konsumen. 

Untuk yang disebutkan terakhir, mereka memutuskan akan melakukan riset selama 18 bulan ke depan dengan tujuan untuk mengetahui berapa besaran emisi sebenarnya dari seluruh mobil yang mengaspal di Negeri Kanguru tersebut.

"Harus ada tindakan yang dilakukan untuk menguji klaim emisi yang dibuat oleh pabrikan, dan sebagai advokat delapan juta pengendara di Australia, AAA bersedia untuk melakukan ini," ujar Chief Executive AAA, Michael Bradley, dikutip dari news.com.au, Selasa (7/12/2015).

Pengujian ini berkaitan erat dengan faktor pemerintah yang menurut AAA lamban. Menurut mereka, pemerintah Australia tidak memiliki kapasitas untuk menguji, mengaudit, atau menegakkan standar emisi dengan peraturan yang ada.

"Itulah mengapa kami menugaskan perusahaaan teknik independen untuk memulai pengujian on-road di Australia awal 2016 nanti," tambah Bradley. Pengujian ini akan dilakukan dengan metode Real Driving Emissions yang dikembangkan oleh European Commission, sebuah badan eksekutif Uni Eropa yang salah satu tugasnya adalah mengelola dan memantau kebijakan bisnis.

Hasil riset ini nantinya akan digunakan oleh Ministerial Forum on Vehicle Emissions. AAA berharap, metode dan hasil riset ini akan digunakan untuk membantu menciptakan skema pengujian emisi nasional.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya