Liputan6.com, Cologne - Ford Motor Company tampaknya sedang melakukan penghematan besar-besaran. Setelah menutup kegiatan operasi di Indonesia dan Jepang, mereka berencana mem-PHK ratusan pekerja di Eropa.
Dilaporkan Automotive News, Jumat (5/2/2016), Ford mengatakan bahwa dengan kebijakan ini, mereka dapat menghemat dana US$ 200 juta pada 2016. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ford of Europe President, Jim Farley.
Baca Juga
Untuk diketahui, Ford mengalami kerugian US$ 3,1 miliar di Eropa sepanjang 2012 hingga 2014. Sementara tahun lalu, mereka hanya memperoleh laba sebelum pajak sebesar US$ 259 juta.
Selain mengurangi jumlah pekerja, Ford juga berencana mengurangi biaya manufaktur sebesar 7 persen. Farley tidak merinci pos mana saja yang dimaksud.
Ford Eropa juga tengah mempertimbangkan penggunaan teknologi canggih untuk mengurangi biaya produksi. "Otomasi tidak selalu positif, tapi dalam banyak kasus dapat meningkatkan efisiensi," tambah Farley.
Daftar penghematan bertambah panjang setelah mereka juga akan mengurangi biaya lain, termasuk menggunakan jasa agensi. Farley mengatakan, target penghematan yang telah disebutkan memang bukan hanya berasal dari pengurangan pekerja saja.
"Kami benar-benar berkomitmen untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menciptakan bisnis dinamis yang punya keuntungan kokoh di saat (perekonomian) baik atau tidak," ujar Farley.
Ford memperkirakan industri otomotif akan menjual 16 juta kendaraan di 20 pasar utama Eropa tahun ini. Farley memprediksi pertumbuhan yang kuat akan ada di Spanyol dan Italia, sementara pasar Rusia diprediksi akan terus menurun.