Ternyata, Panaskan Sepeda Motor Wajib `Digebar-geber`

Memanaskan sepeda motor dengan membiarkan mesin dalam kondisi stasioner adalah hal yang sia-sia.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 23 Apr 2016, 01:20 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2016, 01:20 WIB
Menelisik Lebih Dalam Dengan Sepeda Motor 2-Tak
Ilustrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Memanaskan sepeda motor menjadi aktivitas yang sering dilakukan di pagi hari. Biasanya, pemotor cukup menyalakan mesin dan dibiarkan hidup secara stasioner.

Ternyata, cara memanaskan seperti itu tidaklah tepat. Izas Ismail, Sevice Advisor Mitra Jaya Depok, dealer resmi Honda, memanaskan motor dengan membiarkan mesin dalam kondisi stasioner adalah hal yang sia-sia.

"Itu mubazir. Soalnya, kalau hanya dipanaskan (stationer), aliran oli tidak maksimal melumasi bagian-bagian mesin yang berada di posisi atas berapa pun waktu pemanasannya," ujar Izas kepada Liputan6.com.

Izas mengatakan cara yang tepat agar oli terdistribusi secara menyeluruh adalah dengan cara membetot gas. "Jadi saat mesin dinyalakan, itu digas saja sampai rpm 3.000. Selain itu, nyalakan juga lampu jauh karena saat itu mesin bekerja maksimal," ujarnya.

Jika diyakini selama ini memanaskan mesin perlu waktu 5 hingga 10 menit, maka dengan cara ini tidak perlu waktu lama. "Jadi poinnya bukan dipanaskan atau tidak, tapi digas apa tidak. Satu menit sudah cukup," ujarnya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya