Pusat Riset Toyota Janjikan Sesuatu dalam 5 Tahun

Toyota Motor menjanjikan pusat riset mereka di Silicon valley, Amerika Serikat (AS), akan menunjukkan hasil dalam waktu lima tahun.

oleh Rio Apinino diperbarui 21 Jun 2016, 09:56 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 09:56 WIB
Toyota Konsentrasi Buat Mobil Masa Depan Tidak Di Negeri Asalnya
Toyota menggunakan fasilitas yang ada di Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat (AS) sebagai pusat riset dan pengembangan mobil otonomos.

Liputan6.com, California - Toyota Motor menjanjikan investasi sebesar US$ 1 miliar yang ditanamkan di pusat riset mereka di Silicon valley, Amerika Serikat (AS), akan menunjukkan hasil dalam waktu lima tahun.

Gill Pratt, CEO Toyota Research Institute, mengatakan bahwa mimpinya adalah saat semua orang dari segala usia, dapat mengemudikan mobil sendiri dengan bantuan teknologi. Yang sedang ia buat adalah kecerdasan buatan yang ditanamkan pada mobil.

Menurutnya, jenis pertama dari kecerdasan buatan ini adalah fitur keselamatan canggih. "Saya harap sesuatu akan keluar dalam lima tahun." ujarnya kepada Asahi Shimbun, dikutip Selasa (21/6/2016).

"Sangat penting untuk dipahami adalah apa yang kami lakukan memang berisiko tinggi, dan bahwa beberapa upaya kami tidak akan sepenuhnya berhasil. Namun kami harap beberapa dari mereka bisa sangat sukses," tambahnya.

Pratt mengatakan, masa depan industri otomotif adalah saat semua kendaraan bisa saling terhubung satu sama lain, saling berbagi informasi. Visi inilah yang coba diraih Toyota, meski belum jelas kapan hal tersebut benar-benar terealisasi.

"Tugas kami adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan, apa yang mungkin bisa berfungsi. Kami belum benar-benar paham apa yang akan terjadi," demikian ujar Pratt.

Toyota Research Institute mulai beroperasi tahun ini. Mereka akan bekerja sama dengan divisi Toyota lain, termasuk soal Sumber Daya Manusia.

Sebelumnya, Toyota memutuskan menggunakan fasilitas yang ada di Michigan sebagai pusat riset dan pengembangan mobil tanpa pengemudi atau otonomos. Fasilitas ini dikelola bersama University of Michigan’s Transportation Research Institute.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya