Jangan Sembarangan Pakai Air untuk Cuci Mobil

Air sumur yang kekuningan juga dapat membuat cat mobil kekuningan, jika air tersebut terus menerus dipakai untuk cuci mobil.

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Jul 2016, 19:11 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 19:11 WIB
Mobil
Bagian samping mobil

Liputan6.com, Depok - Ada banyak penyebab cat mobil kusam. Paling umum adalah mobil terlalu sering berada di luar ruangan, sehingga terkena sinar matahari langsung dan hujan. Sementara sinar matahari dan hujan mengandung zat yang dapat merusak cat.

Selain itu, air sumur ternyata juga dapat membuat cat mobil berubah warna, dalam hal ini menjadi kuning. Hal ini diungkapkan oleh Erwin Santoso, pengelola Rafet Auto, bengkel spesialis cat dan body mobil di Jalan Raya Bogor Km. 35 No. 37.

"Jadi ada pelanggan dari Cisalak yang air rumahnya kuning, bertahun-tahun dipakai untuk cuci mobil, catnya lama-lama berubah dari putih jadi kekuningan," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (13/7/2016).

Meski tak tahu persis bagaimana penjelasan kimiawi-nya, Erwin mengatakan hal tersebut karena air kekuningan yang digunakan untuk cuci mobil.

"Itu sama seperti waktu SD, kan banyak teman yang seragamnya jadi agak kuning, itu karena memang dari faktor air yang dipakai untuk cuci pakaiannya," tambahnya.

Menurut laman jwaterfilter.com, air sumur yang kuning umumnya disebabkan karena air tersebut mengandung zat besi dan kadar mangan yang berlebihan. Molekulnya dapat menembus dan mengendap pada apa yang dikenainya, termasuk body kendaraan.

Untuk mengembalikan cat kembali seperti sedia kala, hal yang dapat dilakukan pemilik mobil adalah mempoles ulang cat. Ini juga berlaku untuk mobil yang catnya sudah kusam. "Kalau dipoles lagi, catnya seperti baru," tambahnya.

Khusus untuk mobil-mobil berwarna cerah seperti putih atau perak, Erwin merekomendasikan melakukan poles ulang satu tahun dua kali. "Karena cat cerah lebih mudah terlihat kusam, maka sebaiknya poles ulang enam bulan sekali," tutupnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya