Pelajaran dari Kasus Wendi Cagur: Cara Membedakan GERD dan Serangan Jantung

Kasus Wendi Cagur menyoroti pentingnya memahami perbedaan GERD dan serangan jantung. Kenali gejalanya agar dapat segera mengambil tindakan medis yang tepat dan mencegah risiko kesehatan yang lebih serius.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 12 Mar 2025, 17:43 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 17:43 WIB
Alami GERD Usai Syuting Sahur, Ini 6 Potret Wendi Cagur Sebelum Dilarikan ke RS
Wendi Cagur sempat dikira mengalami serangan jantung, tapi ternyata GERD. Kenali perbedaan gejala GERD dan serangan jantung agar tidak salah diagnosis dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. (sumber: Instagram/wendicagur)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Komedian ternama Wendi Cagur baru-baru ini membuat publik khawatir setelah dilarikan ke rumah sakit akibat nyeri dada hebat pada 11 Maret 2025. Sebelumnya, pemain Lapor Pak! ini telah merasakan nyeri dada sejak 7 Maret 2025 dan sempat memeriksakan diri ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan diagnosis awal GERD

Namun, karena merasa kondisinya masih bisa ditangani, Wendi Cagur memilih pulang dan tetap bekerja. Sayangnya, kesehatannya semakin memburuk hingga akhirnya harus mendapatkan perawatan intensif. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa Wendi memang mengalami GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease.

GERD adalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan, sehingga menimbulkan sensasi terbakar di dada (heartburn). Gejalanya sering disalahartikan sebagai serangan jantung karena sama-sama menyebabkan nyeri dada. 

Kejadian ini menekankan pentingnya memahami cara membedakan GERD dan serangan jantung agar penanganan medis bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.

Promosi 1

Gejala GERD vs. Serangan Jantung: Perbedaan yang Perlu Diketahui

Baik GERD maupun serangan jantung dapat menyebabkan nyeri dada, tetapi terdapat beberapa perbedaan utama yang perlu diperhatikan:

1. Nyeri Dada

  • Serangan Jantung: Nyeri terasa seperti ditekan atau terbakar, sering menjalar ke lengan kiri, rahang, dagu, punggung, atau ulu hati.
  • GERD: Nyeri lebih sering berupa sensasi terbakar di dada dan bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.

2. Gejala Tambahan

  • Serangan Jantung: Biasanya disertai keringat dingin, sesak napas, jantung berdebar, dan mual.
  • GERD: Dapat menyebabkan rasa pahit di mulut, sering sendawa, dan sensasi asam di tenggorokan.

3. Respon terhadap Aktivitas

  • Serangan Jantung: Nyeri cenderung terjadi setelah aktivitas fisik atau stres emosional dan tidak mereda meskipun berubah posisi tubuh.
  • GERD: Nyeri lebih terasa setelah makan besar, konsumsi makanan pedas atau berlemak, serta bisa mereda dengan obat antasida.

Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K), M.Kes., FIHA, FICA, FAsCC, perbedaan utama antara GERD dan serangan jantung dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan medis.

"Jika seseorang mengalami nyeri dada yang hebat dan berlangsung lama, segera periksakan diri ke dokter," kata dr. Vito.

Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) dan kadar enzim jantung (troponin) dapat membantu memastikan apakah pasien mengalami serangan jantung atau GERD.

Faktor Risiko dan Pencegahan

Orang dengan faktor risiko tinggi, seperti tekanan darah tinggi, perokok, obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi, perlu lebih waspada terhadap kemungkinan serangan jantung. Jika mengalami gejala mencurigakan, segera cari pertolongan medis.

Sebaliknya, bagi penderita GERD, mengatur pola makan dan gaya hidup sangat penting untuk mencegah kekambuhan. Hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, berlemak, serta konsumsi kafein dan alkohol secara berlebihan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya