Liputan6.com, Tangerang Selatan - Nissan GT Academy yang dihelat sejak Juli lalu memunculkan beragam cerita unik. Kisah-kisah ini datang dari peserta selama proses seleksi yang dilakukan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), menjelaskan ini kepada sejumlah wartawan. Salah satunya adalah soal jam operasional yang harus diperpanjang karena membludaknya peserta.
"Antusiasme peserta sangat besar. Misalnya kita minta tambahan waktu sampai kira-kira jam 10 malam. Padahal seharusnya terakhir jam 9," ujar Budi di booth Nissan 9A ICE, BSD City, Tangerang Selatan, Jumat (19/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Ada pula peserta yang diakui Budi cukup membuatnya dan orang-orang Nissan lain terinspirasi. "Misalnya ada pekerja kantoran yang berusia 40an tahun. Ada pula yang usianya kira-kira lebih dari 60 tahun. Ini bukti bahwa ternyata GT Academy bukan hanya milik kaum muda," tambah Budi, yang juga merupakan traveler ini.
Ada pula peserta yang tak bisa Budi lupakan. Ada peserta yang berasal dari Sumatera. Padahal, semua proses seleksi dilakukan di Jawa. "Ini menarik karena kami, dalam tanda kutip, mengesampingkan Sumatera," aku Budi.
Budi juga memprediksi di periode akhir Nissan GT Academy akan banyak peserta menunggu, bahkan hingga menit terakhir demi memastikan namanya menjadi juara.
Lampaui target
Sedari awal, PT NMI menargetkan peserta Nissan GT Academy sejumlah 20 ribu orang. Tapi hingga H-2 penyelenggaraan, telah ada 22 ribu peserta yang mendaftar.
"Hasil ini sangat memuaskan. Secara kuantitatif ini membanggakan. Padahal kami masih ada dua hari lagi di GIIAS," tutup Budi.