Fakta Unik Hingga Sejarah di Balik Peninggalan Benteng Otanaha Gorontalo

Benteng ini dibangun dengan menggunakan campuran kapur, pasir, dan putih telur sebagai perekatnya

oleh Panji Prayitno diperbarui 09 Jan 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 02:00 WIB
Fakta Unik Hingga Sejarah Dibalik Peninggalan Benteng Otanaha Gorontalo
Wisatawan ketika menikmati keindahan Benteng Otanaha di Kota Gorontalo, 5 Juli 2016. Benteng yang dibangun oleh Bangsa Portugis pada tahun 1522 ini seolah menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Gorontalo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Benteng Otanaha yang berada di Kota Gorontalo adalah salah satu peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Gorontalo melawan penjajah.

Benteng Otanaha ini dibangun pada abad ke-16, di atas bukit yang strategis, dengan pemandangan langsung ke Danau Limboto. Berdasarkan cerita rakyat setempat, benteng ini dibangun oleh Raja Ilato bersama masyarakat Gorontalo dengan tujuan melindungi kerajaan dari serangan musuh.

Nama Otanaha sendiri berasal dari kata Ota yang berarti benteng dan Naha yang merujuk pada nama putra Raja Ilato, yang berperan penting dalam mempertahankan benteng ini dari serangan pasukan asing.

Benteng Otanaha tidak hanya menjadi simbol pertahanan, tetapi juga menjadi pusat kekuatan dan strategi pada masa itu. Keunikan dari Benteng Otanaha adalah bahan bangunannya yang berbeda dari benteng-benteng lain di Indonesia.

Benteng ini dibangun dengan menggunakan campuran kapur, pasir, dan putih telur sebagai perekatnya. Teknik konstruksi ini menunjukkan betapa canggihnya teknologi lokal pada masa itu.

Benteng ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Otanaha, Otahiya, dan Ulupahu, yang masing-masing memiliki fungsi strategis dalam menjaga keamanan wilayah sekitar.

Posisi benteng yang berada di atas bukit memberikan keuntungan besar dalam mengawasi pergerakan musuh yang datang melalui Danau Limboto, yang pada masa itu menjadi jalur utama perdagangan dan transportasi.

Sejarah Benteng Otanaha juga erat kaitannya dengan kolonialisme Portugis. Pada awalnya, benteng ini digunakan oleh Portugis sebagai tempat pertahanan dan pengawasan.

Perjuangan Masyarakat Gorontalo

Namun, setelah masyarakat Gorontalo berhasil merebut kembali benteng ini, Otanaha menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan. Dalam banyak catatan sejarah, benteng ini digunakan oleh rakyat Gorontalo sebagai markas strategis untuk menyusun taktik melawan penjajah, baik Portugis maupun Belanda.

Perlawanan yang gigih dari masyarakat Gorontalo menunjukkan semangat juang yang tinggi dan cinta tanah air yang mendalam, menjadikan Benteng Otanaha tidak hanya sebagai tempat bersejarah tetapi juga simbol nasionalisme.

Selain nilai sejarahnya, Benteng Otanaha juga menyimpan berbagai kisah legenda yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Gorontalo. Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang Putri Owutango, seorang putri kerajaan yang bersembunyi di benteng ini untuk menghindari pernikahan paksa dengan seorang penguasa asing.

Kisah ini sering diceritakan dari generasi ke generasi dan menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat Gorontalo memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan benteng ini.

Hingga kini, Benteng Otanaha masih sering dikunjungi masyarakat lokal untuk mengenang sejarah dan menghormati perjuangan leluhur mereka. Dalam perkembangan modern, Benteng Otanaha telah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Gorontalo.

Selain menawarkan panorama alam yang menakjubkan, situs ini juga memberikan pengalaman edukasi tentang sejarah lokal dan nasional. Untuk mencapai benteng, pengunjung harus mendaki ratusan anak tangga yang curam, namun usaha tersebut terbayar dengan pemandangan spektakuler dari atas bukit.

Dari sini, wisatawan dapat melihat Danau Limboto yang luas, perbukitan hijau, dan Kota Gorontalo yang memukau. Dengan segala keindahan dan cerita yang terkandung di dalamnya, Benteng Otanaha tidak hanya menjadi warisan sejarah, tetapi juga tempat yang menginspirasi generasi masa kini untuk terus menjaga dan menghormati perjuangan leluhur mereka.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya