Inilah Penyebab Utama Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia

Dari total kecelakaan yang terjadi, kendaraan roda dua masih mendominasi.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 20 Okt 2016, 14:53 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 14:53 WIB
Pengendara Lawan Arus Siap di Denda Mahal
Sejumlah Pengendara motor terlihat melawan arah arus di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015). Pelaksanaan denda maksimal diterapkan karena semakin sedikitnya kesadaran masyarakat mematuhi aturan lalu lintas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor di Indonesia sangat memprihatinkan. Dari total kecelakaan yang terjadi, kendaraan roda dua masih mendominasi.

"80 persen kecelakaan melibatkan sepeda motor. Kecelakaan paling banyak adu banteng. Ini terjadi karena kurang sempurna saat mendahului, kurang waspada saat manuver. Ini menandakan bahwa tata cara berkendara masih perlu ditingkatkan," terang Korlantas Polri Unggul Sedyantoro di acara Sharing Session IRSA 2016 di Hotel Shanrila La Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Berdasarkan data Kakorlantas Polri, melawan arah menjadi pelanggaran lalu lintas nomor satu untuk pengendara roda dua. Tentu potensi terjadinya kecelakaan akibat melawan arah sangat tinggi.

Disebutkan, jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor di tahun lalu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 77.439 kasus menjadi 84.099 kasus. Sementara di tahun ini, periode Januari-September 2016 tercatat 71.616 kasus.

Jenis Kecelakaan sepeda motor paling tinggi adalah tabrakan depan-depan atau "adu banteng". Jumlahnya mencapai lebih dari 20.000 kasus. Pelanggar lalu lintas umumnya masih berusia muda antara 15-19 tahun.

Setelah itu, adalah tabrakan depan-belakang dengan jumlah 16.767 kasus. Sementara hilangnya fokus berkendara juga berkontribusi besar terhadap kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data, setidaknya ada 14.255 kecelakaan karena kondisi tersebut. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya