Pertolongan Pertama Kaki Kena Knalpot Panas

Berikut adalah pertolongan pertama ketika kaki mengenai knalpot panas.

oleh Rio Apinino diperbarui 22 Nov 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 20:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang pernah tidak sengaja menyentuh knalpot motor yang masih panas. Bahkan mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya. Bagian kulit yang terkena (biasanya betis) pun akhirnya meninggalkan bekas luka.

Pada dasarnya kulit yang terkena knalpot membutuhkan penanganan luka bakar. Serta, untuk mencegah bekas luka yang terlalu parah, maka pertolongan pertamanya juga harus benar. Apalagi tingkat keparahan tergantung kondisi yang bersangkutan.

Lantas, bagaimanakah pertolongan pertama pada luka kena knalpot yang benar? Dikutip dari halosehat.com, Selasa (22/11/2016), berikut ulasannya:

Segera menjauh

Ini sebetulnya lebih bersifat reflek. Artinya, saat kulit menyentuh panas, maka sumsum tulang belakang akan langsung memerintahkan tubuh kita menjauh, bahkan lebih cepat ketimbang otak memproses rasa panas dan membuat kita kesakitan.

Jika saat menyentuh knalpot kita sedang mengenakan celana, maka segera lepas celana tersebut. Tentu proses ini harus dilakukan dengan hati-hati.

Dinginkan luka

Langkah selanjutnya adalah mendinginkan bagian kulit yang terkena panas. Pakailah air bersih yang mengalir, dan tidak perlu menggosoknya dengan tangan atau benda apapun.

Jika memang tidak ada air, maka kulit bisa juga didinginkan dengan gel lembut seperti pasta gigi atau gel lidah buaya. Lakukan ini selama 15 menit. Perlu diingat bahwa mendinginkan luka tidak boleh pakai es karena justru bisa menyebabkan radang.

Sterilkan luka

Setelah kering, maka tahap selanjutnya adalah baluri atau semprotkan luka dengan larutan air garam. Bersihkan dengan kain kasa lalu semprotkan air garam lagi.

Kenapa garam? Karena disebutkan bahwa larutan garam adalah zat ideal yang dapat mengobati luka bakar. Garam bisa membantu mempercepat tumbuhnya jaringan kulit, serta membuat luka bakar tidak sampai infeksi.

Tutup luka

Setelah membaluri dengan larutan garam, maka tahap selanjutnya adalah menutupnya dengan kain kasa. Kain kasa dapat diganti hingga beberapa hari.

Selain tahap di atas, ada pula beberapa hal lain yang harus diperhatikan. Misalnya, jangan menarik kulit pada luka yang menggembung, berikan selalu gel lidah buaya ketika gelembung udara pada kulit hampir kering, serta selalu menutup luka.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya