Jangan Taruh Jas Hujan di Balik Jok

Salah satu kebiasaan buruk pemilik sepeda motor adalah menyimpan jas hujan di balik jok.

oleh Rio Apinino diperbarui 10 Nov 2016, 20:05 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 20:05 WIB

Liputan6.com, Tangerang - Salah satu kebiasaan buruk pemilik sepeda motor adalah menyimpan jas hujan di balik jok, meski sebetulnya tak ada ruang untuk itu. Hal ini berlaku untuk sejumlah motor.

Posisi jas hujan di tempat ini justru menutupi saluran udara atau tutup tangki bensin. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan pada proses pembakaran. Efek lainnya juga menyebabkan jas hujan cepat kaku dan pada akhirnya rusak atau robek.

Mukti Abdulrahman, Instruktur Teknis Wahana Makmur Sejati, main dealer Honda di Jakarta dan Tangerang mengatakan bahwa penyimpanan jas hujan (atau benda apapun) di balik jok bisa membuat asupan udara berkurang.

"Jas hujan bisa membuat asupan udara ke filter udara, sehingga pembakaran tidak sempurna. Bisa lebih banyak bensinnya (jika jas hujan menutupi filter udara). Efeknya nanti ndut-ndutan," ujar Mukti, di Tangerang, Kamis (10/11/2016).

Bahkan jika saluran tertutup rapat, bukan tidak mungkin motor bisa mati total. "Sementara kalau injeksi (PGM-FI) meski saringan udara ditutup sama sekali juga tidak akan mati. Hanya jalannya saja tidak mulus," tambah Mukti.

Jika hal jni terjadi, maka pemilik motor harus secepatnya mengeluarkan jas hujannya. Jika ini dilakukan dan mesin dinyalakan, maka asap hitam akan keluar dari knalpot. Asap ini berasal dari kerak pada piston karena terlalu banyak bensin yang masuk.

"Tapi biarkan saja. Nanti akan hilang sendiri waktu keraknya habis." tutup Mukti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya