Inilah Perusahaan Rental Sepeda Motor Terbesar di Dunia

EagleRider, perusahaan pariwisata sepeda motor (motorcycle turism) terbesar di dunia.

oleh Rio Apinino diperbarui 04 Jan 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 13:00 WIB
EagleRider, Perusahaan Sewa Motor Terbesar di Dunia
EagleRider, perusahaan pariwisata sepeda motor (motorcycle turism) terbesar di dunia (Foto: licdn.com).

Liputan6.com, California - Industri yang berkaitan dengan kendaraan roda dua, atau otomotif secara umum, sangat luas. Selain penjualan dan perbengkelan, satu industri lain yang cukup menarik adalah pariwisata.

Dalam hal ini, satu perusahan yang perlu diceritakan adalah EagleRider, perusahaan pariwisata sepeda motor (motorcycle turism) terbesar di dunia.

EagleRider yang berbasis di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), menyawarkan penyewaan sepeda motor, penjualan, tur, apparel, dan cinderamata. Perusahaan ini beroperasi di 27 negara bagian AS, dan menawarkan wisata di 30 negara, serta melayani lebih dari 100 ribu pelanggan per tahun.

Perusaaan ini didirikan oleh Chris McIntyre. Ia, bersama Jeff Brown, pada suatu hari tahun 1992 tak sengaja bertemu wisatawan Eropa di kampung halamannya. Saat itu gerombolan wisatawan bertanya pada McIntyre dan Brown, di mana bisa memeroleh sewa motor. McIntyre mengatakan tidak ada, dan sadar bahwa itu adalah peluang bisnis.

Dua tahun kemudian, ditambah satu rekan lain bernama Wurmer, McIntyre akhirnya membuka jawa sewa motor. Ia membuka toko yang berisi empat Harley-Davidson.

Namun usaha mereka tak langsung berjalan lancar. Mereka kesulitan mendapatkan bantuan keuangan. "Hambatan terbesar pertumbuhan kami adalah meyakinkan bank dan perusahaan asuransi untuk mendukung kami," ujar McIntyre.

Saat ini, penyewa atau rombongan turis bisa menyewa lebih dari 20 model sekaligus. Termasuk Harley, Indian, Triumph, BMW, dan Honda. Soal biaya, per harinya dipatok harga US$ 99 atau US$ 355 jika didampingi.

McIntyre mengatakan, semua yang dilakukan perusahaannya bukanlah bisnis sepeda motor dalam arti yang sesungguhnya.

"Kami tidak benar-benar bisnis sepeda motor. Kami ini bisnis pengalaman. Kami menyewakan mimpi. Itulah trademark kami. Ini hak cipta milik kami," tutup McIntyre.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya