Saham Proton Diperebutkan Tiga Pabrikan Dunia

Tiga pabrikan mobil kelas dunia sedang berebut untuk dapat menjalin kemitraan strategis dengan Proton Holdings Bhd, pabrikan asal Malaysia.

oleh Rio Apinino diperbarui 06 Jan 2017, 13:12 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 13:12 WIB
Gaikindo: Belum Tahu Soal Kerjasama Mobil Nasional dengan Proton
PT Adiperkasa Citra Lestari menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Proton Holdings Berhard untuk proyek mobil nasional.

Liputan6.com, Selangor - Tiga pabrikan mobil kelas dunia sedang berebut untuk dapat menjalin kemitraan strategis dengan Proton Holdings Bhd, pabrikan asal Malaysia. Hal ini diakui oleh sang CEO, Datuk Ahmad Fuaad Kenali.

Ia mengatakan bahwa pabrikan terpilih akan diumumkan bulan ini. Sementara sampai sekarang, Datuk Ahmad mengatakan mereka bertiga sedang mengikuti uji tuntas (due diligence), atau penyelidikan atas kinerja perusahaan.

"Mereka diharapkan akan melakukan penawaran bulan depan," terang Datuk Ahmad, dikutip dari nst.com.my, Jumat (6/1/2017).

Sebelumnya, perusahaan induk Proton melaporkan bahwa mereka mempersempit mitra potensial dari awalnya 15 jadi hanya 8. Angka ini diperkecil lagi hingga jadi tiga.

Datuk Ahmad menolak berkomentar siapa saja tiga pabrikan itu. Namun, disinyalir yang ia maksud adalah Geely Automobile, pabrikan besar dari Tiongkok, pabrikan Perancis PSA, serta aliansi pabrikan Jepang Nissan-Renault.

Pabrikan yang dipilih diharapkan dapat memberikan dukungan dalam hal pengembangan teknologi, jaringan global, serta memperbesar skala ekonomi. Sebagai kompensasinya, mereka akan diberikan sebagian saham Proton.

Sebelumnya, Proton telah terlebih dulu menjalin kerjasama dengan Suzuki. Proton dapat mengakses model, platrofm, powertrain, dan seluruh teknologi SUzuki. Produk terakhir hasil kolaborasi mereka adalah Proton Ertiga, rebadge dari Suzuki Ertiga.

Datuk Ahmad mengatakan bahwa target operasional proyek ini adalah Juni. Proton manargetkan angka penjualan tahun ini 120 ribu unit.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya