Liputan6.com, Jakarta - Penjualan kendaraan jenis sedan di Indonesia memang kurang moncer. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales (pabrik ke dealer) sedan selama 2016 hanya mencapai 13.443 unit, angka tersebut menurun dari 2015 yang tembus 18.170 unit.
Namun demikian, pemerintah melalui Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, menyatakan akan mendorong kendaraan jenis sedan yang notabenenya banyak digemari konsumen di berbagai belahan dunia agar diproduksi di dalam negeri.
Advertisement
Baca Juga
Kata Airlangga, jika sedan bisa diproduksi di Indonesia, maka hal itu mendorong pasar ekspor.
“Sehingga nanti sedan juga bisa diproduksi seperti arahan dari Pak Wapres untuk mendorong ekspor. Jadi sedan itu digemari di luar negeri, kalau di Indonesia kita lihat masyarakat lebih pakai MPV,” ungkap Arilangga saat kunjungannya di acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.
Kendaraan jenis sedan memang kurang popular di Indonesia. Kurang banyak dibandingkan model Multi Purpose Vehicle (MPV) ataupun Low Cost Green Car (LCGC).
Alasannya pun cukup klasik, masyarakat Indonesia dinilai menggemari kendaraan dengan kapasitas besar agar bisa mengangkut banyak penumpang.
Dukungan terhadap kendaraan jenis sedan ini akan diharapkan bisa berbarengan dengan program pemerintah Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang menelurkan kendaaran ramah lingkungan seperti mobil listrik dan hybrid.
“Kita akan dorong juga hybrid supaya mendapatkan penurunan bea masuk barang mewah dan juga sedan,” kata dia.
Tentu saja, jika sedan mendapatkan perhatian pemerintah, terlebih menurunkan pajak barang mawah, maka bukan tidak mungkin harga sedan dipastikan tak akan semahal saat ini.